Tanggapan JK soal Rencana Penutupan Sementara Taman Nasional Komodo

22 Januari 2019 17:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wapres Jusuf Kalla. (Foto:  ANTARA FOTO/Yusran Uccang)
zoom-in-whitePerbesar
Wapres Jusuf Kalla. (Foto: ANTARA FOTO/Yusran Uccang)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) akan menutup lokasi wisata Taman Nasional Komodo selama satu tahun dari kunjungan wisatawan. Taman Nasional Komodo ditutup sebagai upaya meningkatkan populasi komodo dan juga rantai makanan bagi binatang purba tersebut.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memahami pertimbangan yang diambil Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat untuk menjaga habitat, baik komodo dan rusa yang merupakan mangsa utama komodo.
"Tapi kalau saya lihat alasannya Gubernur Viktor itu untuk memperbanyak, untuk mengembangbiakkan rusa. Tapi jangan lupa, dikunjungi atau tidak dkunjungi, itu tetap saja (komodo dan rusa) perlu makan," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (22/1).
Sementara terkait rencana untuk menaikkan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo, JK menilai wajar jika wacana itu muncul. Sebab, harga tiket masuk Taman Nasional Komodo selama ini terlalu murah.
Komodo di Pulau Komodo, NTT (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Komodo di Pulau Komodo, NTT (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
Pemprov NTT diketahui akan menaikkan tarif masuk menjadi USD 500, dari yang awalnya sekitar Rp 225 ribu atau sekitar USD 15 saja. Salah satu opsi yang bisa diterapkan terkait rencana kenaikan tiket masuk adalah membedakan tiket masuk antara wisatawan dalam negeri dan wisatawan luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita melihatnya secara wajar. Memang terlalu murah pada dewasa ini. Tapi ditingkatkan jadi berapa nanti dirundingkan. Bisa juga dibedakan antara banyak negara, seperti itu orang domestik dan anak sekolah bayarnya sekian, tapi untuk turis asing bayarnya sekian. Di luar negeri kemarin saya lihat (di) Kamboja orang bayar masuk itu 50 dolar," jelasnya.
Meski demikian, kebijakan kenaikan tiket masuk tergantung kepada keputusan Kementerian Lingkungan Hidup. Sebab, Taman Nasional Komodo berada di bawah pengawasan Kementerian LHK.
Taman Nasional Komodo (Foto: Instagram/@tjgrace)
zoom-in-whitePerbesar
Taman Nasional Komodo (Foto: Instagram/@tjgrace)
"Taman Nasional Komodo kan di bawah Kementerian LHK. Dan tarif itu ada aturannya (lewat) keputusan menteri. Sejak dulu daerah konservasi itu langsung di bawah kementerian karena taman nasional," tutup JK.
Rencana penutupan Taman Nasional Komodo dimunculkan dengan tujuan untuk mempermudah pemerintah daerah dalam menata kawasan itu. Selain itu, kondisi tubuh komodo tak lagi sebesar dulu, karena mangsa utama mereka seperti rusa kini menjadi usaha perburuan liar yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
"Saya khawatir jika mangsa komodo, seperti rusa terus diburu dan dibantai, maka tidak menutup kemungkinan komodo akan saling memangsa satu sama lain untuk mempertahankan hidup," kata Viktor Laiskodat, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (22/1).