Tanggapan Mabes Polri soal Isu Polisi Buat Aplikasi Buzzer

8 Maret 2019 14:45 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi enkripsi. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi enkripsi. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Belum lama ini muncul akun twitter Opposite 6890 yang memunculkan informasi mengenai adanya aplikasi buzzer bernama Sambhar. Menurut informasi yang disampaikan akun @Opposite 6890 tersebut, developer APK Sambhar tersebut memiliki IP Address di kantor Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Pihak Mabes Polri angkat bicara mengenai informasi yang disampaikan akun twitter @Opposite6890 tersebut. Polri menyebut, informasi yang dibuat oleh sebuah akun anonim tak dapat dipertanggungjawabkan isi dan kredibilitasnya.
“Ini tidak bisa rujukan berita, kalau akun tidak bisa diklarifikasi, dikonfirmasi, dan diverifikasi maka apa yang dibesarkan adalah berita hoaks. Berarti ada ancaman hukuman pidana apabila ada pihak-pihak yang merasa dirugikan,” ucap Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Div Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (8/3).
Selain itu, Polisi juga menyatakan terkait IP address yang digunakan bisa saja akun tersebut menggunakan jaringan wifi yang berada di sekitar Mabes Polri. Pasalnya, wifi Mabes Polri dibuka untuk publik.
ADVERTISEMENT
“Lalu IP addres wifi Mabes itu area publik, jadi bisa diakses. Tapi saya tegaskan itu tidak benar, apalagi menyangkut kontestasi pemilu. Saya tegaskan netralitas Polri harga mati,” ucap Dedi.
Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Pol. Dedi Prasetyo. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Saat ini pemilik akun @Opposite6890 telah menjadi target untuk diamankan pihak Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri.
“Langkah-langkah progresif sudah dilakukan direktorat siber, akan memprofil dan mengidentifikasi siapa pemilik akun itu,” tutup Dedi.