news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tanggapi Polling Fadli Zon, Kemendagri Sebut e-KTP Bisa Jadi 10 Menit

31 Mei 2018 0:29 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fadli Zon (Foto: Jafrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon (Foto: Jafrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR Fadli Zon membuat polling melalui akun Twitternya soal pelayanan e-KTP. Fadli menguji pernyataan Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh yang menyebut pengurusan e-KTP bisa selesai maksimal dua hari.
ADVERTISEMENT
"Dirjen Dukcapil @Kemendagri_RI bilang pengurusan (perekaman/pencetakan) e-KTP 1-2 hari saja. Anda percaya?" tanya Fadli Zon, dikutip Rabu (30/5).
Polling diikuti 11.441 akun dengan hasil 87% tidak percaya dan hanya 13% yang percaya e-KTP bisa jadi dalam satu atau dua hari. Polling ini dibuat seiring peristiwa tercecernya e-KTP rusak di Bogor saat akan dibawa ke gudang Kemendagri beberapa hari lalu.
Merespons polling Wakil Ketua Umum Gerindra itu, Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh menyebut pengurusan e-KTP memang sudah mulai bisa dikebut di beberapa daerah. Kemendagri sedang menggalakkan program jemput bola agar warga yang e-KTPnya belum jadi bisa segera dicetak.
Program itu salah satunya digelar di IPB yang disebut 'warung KTP', yang turut ditinjau langsung oleh Zudan Rabu pagi. Di program jemput bola, warga bisa membuat e-KTP hanya dalam waktu 10 menit.
Warung KTP-e IPB (Foto: Dok. Kemendagri)
zoom-in-whitePerbesar
Warung KTP-e IPB (Foto: Dok. Kemendagri)
"Ini contoh jemput bola tadi pagi, ada faktanya dan sudah banyak yang berjalan (di daerah)," ucap Zudan kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan tertulis, Zudan mengutip keterangan salah satu mahasiswa IPB yang mengurus e-KTP dan langsung jadi. "Cuma 10 menit langsung dapat KTP," kata Satria Kurniawan (22), mahasiswa semester delapan IPB asal Sragen, Jawa Tengah.
Warung KTP-e IPB (Foto: Dok. Kemendagri)
zoom-in-whitePerbesar
Warung KTP-e IPB (Foto: Dok. Kemendagri)
Satria selama ini hanya mengantongi KTP sementara karena tidak memiliki cukup waktu untuk pulang ke Sragen guna mengurus e-KTP. Padahal, sangat diperlukan untuk mengurus administrasi di kampus, termasuk untuk keperluan mendaftar menjadi peserta program beasiswa pendidikan.
"Dulu saya pernah mengajukan beasiswa, untuk mendapatkannya harus memiliki rekening baru. Sementara pihak bank tidak menerima KTP sementara, harus menggunakan KTP elektronik," katanya.
Warung KTP-e IPB (Foto: Dok. Kemendagri)
zoom-in-whitePerbesar
Warung KTP-e IPB (Foto: Dok. Kemendagri)
Zudan mengatakan data kependudukan dapat diakses di mana saja, karenanya Warung e-KTP IPB bisa mencetak KTP elektronik mahasiswa dari daerah mana saja.
ADVERTISEMENT
"Karena data sudah kita buka, melayani pencetakan KTP daerah mana saja. Dan prosesnya ini cepat, karena semua sudah terintegrasi," kata Zudan.
Zudan mengatakan pemerintah sekarang lebih aktif turun ke masyarakat, termasuk mendatangi kampus dan pondok pesantren, untuk melayani pengurusan e-KTP.
"Kalau ada warga masyarakat yang bertahun-tahun belum selesai (KTP elektroniknya), segeralah melapor ke Disdukcapil. Bisa datang langsung maupun menghubungi call center, kami memiliki layanan Halo Dukcapil di 1500537," pungkas Dirjen bergelar profesor itu.