Taufiequrachman Ruki: Perubahan UUD 1945 Manipulatif dan Kamuflase

6 Februari 2019 12:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana acara "Penyampaian Aspirasi: Mengapa kita Harus Kembali ke UUD 1945". Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana acara "Penyampaian Aspirasi: Mengapa kita Harus Kembali ke UUD 1945". Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki menyampaikan pandangannya mengenai UUD 1945 kepada Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam acara "Penyampaian Aspirasi: Mengapa Kita Harus Kembali ke UUD 1945". Ruki menjelaskan bahwa UUD 1945 merupakan tesis acuan dasar dalam bernegara dan menjalankan pemerintahan. Namun, Ruki menyayangkan UUD 1945 yang dirombak total saat amandemen pada tahun 2002 lalu. "Tujuannya cuma satu, untuk mengelabui agar para anak bangsa yang telah pernah bersumpah, setia pada Pancasila dan UUD 1945 seperti aparatur negara, aparatur pemerintah, para prajurit TNI yang memegang teguh sumpah prajurit, anggota Polri yang memegang Tri Brata tidak menentang," kata Ruki di Gedung Nusantara IV, MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/2). "Padahal perubahan UUD 1945 manipulatif dan kamuflase, penuh dengan permainan kata," imbuhnya. Menurut Ruki, semenjak tahun 2002 UUD 1945 sudah tidak lagi menjadi dasar falsafah negara dan tidak lagi menjadi sumber kebijakan pemerintahan serta pengelola negara. Bahkan dia menilai Pancasila yang sudah dinyatakan sebagai salah satu dalam empat pilar kebangsaan setelah eksekutif, legislatif dan yudikatif, sudah tidak berfungsi. "Bahkan, kalau mau jujur, sesungguhnya tidak ada fungsinya," tuturnya.
Suasana acara "Penyampaian Aspirasi: Mengapa kita Harus Kembali ke UUD 1945". Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ruki berpandangan, Indonesia sudah terlalu lama menjadi bangsa munafik. Menurutnya, setiap rezim mengaku pancasilais, namun perilakunya jauh dari Pancasila. "Apabila melekat pada dirinya kekuasaan, apalagi kekuasaan itu besar, menjadi mudah bagi mereka totaliter, semena-mena dan menghalakan segala cara," jelasnya. Dalam acara itu turut hadir aktivis Hariman Siregar, Mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Agustadi, Dr Soetanto Soepiadhy, dan Ketua MPR Zulkifli Hasan.