Taufik Nilai Agung dan Syaikhu Belum Pasti Cawagub: Itu PKS Sepihak

14 Februari 2019 16:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik  Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, M. Taufik, kembali menyoroti sikap PKS yang sudah lebih dulu mengumumkan nama Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu sebagai cawagub DKI. Bahkan, Taufik menilai, terpilihnya dua nama itu merupakan keputusan sepihak.
ADVERTISEMENT
“Itu kan sepihak. Itu kan humas yang umumkan. Mana ada begitu mekanismenya,” kata Taufik saat dihubungi, Kamis, (14/2).
Untuk itu, Taufik meminta PKS segera mengundang Gerindra membahas permasalahan tersebut. Rencananya, kata Taufik, pertemuan dilaksanakan pada Sabtu, (16/2) di kantor DPW PKS DKI Jakarta pukul 17.00 WIB.
Dua Kandidat Calon Wakil Gubernur DKI Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Foto: Facebook/@H. Agung Yulianto SE, Ak. MKom
Ia mengatakan dua nama yang sudah diumumkan PKS belum tentu diajukan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Meski, nama Agung dan Syaikhu mendapat rekomendasi dari tim panelis fit and proper test.
“Ya tergantung nanti hasilnya apa. Kalau sepakat ayo, kalau enggak sepakat misalnya cuma satu sepakatnya, ya nyari 1 lagi gitu loh. Bisa kaya begitu kan. Mudah-mudahan 2 itu kan, 2 di antara 3 mudah-mudahan begitu. Saya mau lihat rekomendasinya. Kita mau bahas rekomendasinya secara bersama,” ujar Taufik.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan kedua partai yang akan berlangsung, Taufik menuturkan tidak mengajak cawagub DKI yang selesai seleksi. Ia tidak mau membocorkan siapa nama yang menurutnya cocok mendampingi Anies. Sebab, menurut Taufik, yang perlu dilakukan saat ini adalah membahas rekomendasi hasil fit and proper test.
Taufik tidak menghiraukan molornya waktu penyerahan nama Cawagub yang sebenarnya diagendakan Senin, (11/2). Ia juga membantah kalau penentuan Wagub DKI menunggu selesainya Pilpres 2019.
“Enggak, enggak ada urusannya sama Pilpres. Memang begitulah mekanismenya dari fit and proper lalu kemudian diserahkan kepada partai. Nanti mereka yang menilai dari hasil rekomendasi itu,” tutur Taufik.