Taufiq Ismail Harapkan Napas Baru bagi Pusat Dokumen Sastra HB Jassin

24 Januari 2018 15:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Taufiq Ismail (Foto: youtube)
zoom-in-whitePerbesar
Taufiq Ismail (Foto: youtube)
ADVERTISEMENT
Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin resmi menyerahkan pengelolaan yayasannya pada Pemprov DKI Jakarta. Penyerahan dilakukan sebagai wujud kepedulian Pemprov DKI untuk menjaga kelestarian dan meningkatkan PDS HB Jassin sebagai pusat dokumentasi sastra tingkat regional hingga dunia.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan pengurus PDS HB Jassin menandatangani berita acara serah terima serta perjanjian kerja sama.
"Kita (Pemprov DKI) semua sepakat bahwa nilai-nilai karya sastra yang ada di HB Jassin ini sangat bernilai dan luar biasa tidak ternilai," kata Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Catur Laswanto, di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (24/1).
Penyerahan kepada Pemprov DKI meliputi kegiatan operasional, koleksi, dan sumber daya manusia agar dapat dikelola lebih baik. Para pengurus yayasan juga tetap akan dilibatkan untuk membantu mengawasi, mengarahkan, dan mengembangkan aset-aset yang telah dikumpulkan berpuluh-puluh tahun.
Sastrawan yang hidup satu zaman dengan HB Jassin, Taufiq Ismail, mengucapkan terima kasih kepada Anies yang telah memberikan harapan baru bagi keberlangsungan PDS HB Jassin.
ADVERTISEMENT
"Kami sekarang berterima kasih sekali kepada gubernur yang baru untuk memberikan kepada PDS HB Jassin itu nafas baru, untuk bisa berjalan kembali secara semestinya," kata Taufiq yang juga menghadiri penandatanganan serah terima jabatan.
Taufiq juga menceritakan pengalamannya ketika Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, turun tangan membangun pusat kesenian yang dapat dibanggakan masyarakat Indonesia. Kala itu ia meminta Ali Sadikin untuk memanfaatkan tanah seluas 6 hektar di Jalan Cikini Raya agar tidak digunakan pengusaha yang ingin membangun mal di lahan tersebut.
"Dalam rapat itu kami minta, 'tolong itu tanah yang di Cikini Raya 73 itu dijadikan pusat kesenian. Yang namanya belakangan Taman Ismail Marzuki'. Dan Ali Sadikin di luar dugaan dia tidak takluk kepada pengusaha-pengusaha yang ingin bikin mal," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"(Ali mengatakan) 'Saya beri kalian gedung-gedung untuk kesenian, bukan saja sastra tapi juga tari musik dan seterusnya dan perpustakaan," jelas Taufiq.
Salah satu lokasi di Taman Ismail Marzuki itu pun kemudian menjadi lokasi PDS HB Jassin. Maka dari itu, Pemprov DKI berkomitmen untuk berkoordinasi, bekerja sama dan bersinergi agar Pusat Dokumen Sastra HB Jassin lebih berkembang ke depannya.