TB Hasanuddin Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi Bakamla

5 Juli 2018 10:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TB Hasanudin di Hotel Papandayan. (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
TB Hasanudin di Hotel Papandayan. (Foto: Raga Imam/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mantan anggota DPR TB Hasanuddin memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap pembahasan dan pengesahan anggaran dalam APBN-P Tahun Anggaran 2016 untuk Badan Keamanan Laut (Bakamla).
ADVERTISEMENT
Ia akan diperiksa untuk politikus Golkar Fayakhun Andriadi yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Ketua DPD PDIP Jawa Barat itu tercatat pernah menjadi pimpinan Komisi I DPR yang bermitra dengan Bakamla.
"TB Hasanuddin akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus Bakamla dengan tersangka FA (Fayakhun Andriadi)," ujar juru bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Kamis (5/7).
Pantauan di gedung KPK, Hasanuddin tiba sekitar pukul 09.16 WIB. Purnawirawan mayjen TNI ini tiba dengan mengenakan batik dan celana warna cokelat, sembari menenteng map berwarna biru.
Hasanuddin juga enggan berkomentar mengenai materi pemeriksaannya. Ia hanya menyapa dan mengumbar senyum dan langsung menuju lobi gedung KPK untuk kemudian menukarkan identitasnya dengan tanda pengenal bertali merah.
ADVERTISEMENT
Setelahnya, ia pun duduk cukup lama di kursi lobi KPK sebelum akhirnya menuju lantai dua gedung KPK.
Dalam kasus ini, KPK menduga Fayakhun menerima fee satu persen atau setara Rp 12 miliar dari Fahmi. Penerimaan uang oleh Fayakhun diduga untuk memuluskan pembahasan dan pengesahan anggaran Bakamla dalam APBNP tahun 2016. Pada anggaran tersebut, termuat pula proyek satellite monitoring di dalamnya.
Penyidik sendiri sedang mendalami mengenai aliran dana terkait kasus tersebut. Penelusuran dilakukan melalui pemeriksaan Fayakhun. "Terhadap FA (Fayakhun Andriadi), penyidik mendalami peran yang bersangkutan dalam penganggaran dan juga aliran dana terhadap sejumlah pihak terkait pengurusan anggaran tersebut," kata Febri.
Hasanuddin saat ini sudah tidak lagi menjabat sebagai anggota DPR. Ia mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat berpasangan dengan eks Kapolda Jabar Anton Charliyan di Pilgub Jabar 2018.
ADVERTISEMENT
Namun berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei dan penghitungan riil sementara KPU, pasangan 'Hasanah' itu memperoleh suara paling sedikit dan harus menempati posisi buncit.