Teka-teki Pelaku Pembakaran Pos Pemuda Pancasila di Bekasi

28 Maret 2018 17:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kombes. Pol. Argo Yuwono (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kombes. Pol. Argo Yuwono (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polisi masih terus melakukan penyelidikan atas insiden pembakaran pos dan satu unit mobil milik Ormas Pemuda Pancasila di Pondok Gede, Bekasi, pada Rabu (28/3) pukul 00.30 WIB dini hari. Polisi juga telah melakukan olah TKP dan memeriksa beberapa saksi.
ADVERTISEMENT
"Sejauh ini sudah kita periksa empat saksi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada kumparan (kumparan.com), Rabu (28/3).
Berdasarkan keterangan saksi, diketahui para pelaku pembakaran berjumlah sekitar 30 orang. Mereka datang menggunakan kendaraan bermotor lengkap dengan jaket dan helm sehingga tidak dapat dikenali.
Sebelumnya Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Bekasi, Aries Budiman, menduga kejadian itu berawal dari penganiayaan terhadap anggota TNI AU penjual durian yang dilakukan oleh oknum anak buahnya pada Rabu (23/3) lalu.
Posko dan Mobil milik Pemuda Pancasila dibakar (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Posko dan Mobil milik Pemuda Pancasila dibakar (Foto: Reki Febrian/kumparan)
Selain itu, Aries mengatakan akan menemui pucuk pimpinan TNI AU untuk membicarakan jalan damai. Ia juga meminta agar tindakan yang menimbulkan ketegangan itu dihentikan.
“Terjadinya kebakaran mobil dan posko PP di wilayah ranting Jatiwaringin berimbas dari rentetan sebuah peristiwa, di mana ada anggota PP yang kita yang memang tidak kita inginkan hal ini terjadi. Masalah permintaan durian,” ucap Ketua MPC (Majelis Pimpinan Cabang) Pemuda Pancasila Bekasi Aries Budiman ketika ditemui di lokasi kejadian, Jalan Gamprit, Pondok Gede, Bekasi, Rabu (28/3).
ADVERTISEMENT
Menanggapi dugaan pelaku dilakukan oleh anggota TNI, Argo enggan berkomentar. Menurutnya saat ini polisi masih terus melakukan penyelidikan dan mencari bukti-bukti dilapangan.
"Kita belum bisa tentukan siapa pelaku ini. Penyidik masih di lapangan untuk mencari barang bukti," ujar Argo.
Sementara Kadispen TNI AU Marsekal Pertama TNI Jemi Trisonjaya mengaku belum mengetahui kejadi pembakaran tersebut. Namun, ia mengatakan akan melakukan pemeriksaan atas indsiden itu.
"Belum, nanti saya cek dulu saya akan periksa apakah ada keterlibatan anggota dalam kasus ini," kata Jemi.