Tekad Doni Monardo Membangun Mitigasi Bencana

9 Januari 2019 17:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BNPB, Doni Monardo usai menandatangani dokumen di kantor BNPB. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNPB, Doni Monardo usai menandatangani dokumen di kantor BNPB. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kepala BNPB Doni Monardo akan membentuk kerjasama dengan beberapa elemen dalam membangun mitigasi bencana. Selain itu, BNPB juga akan melibatkan sejumlah pakar dalam penanggulangan bencana untuk ikut serta.
ADVERTISEMENT
“Saya belum bisa menjawab secara pasti paling tidak dalam bayangan saya ada sebuah kerjasama yang terintegrasi termasuk dengan media,” ucapnya di Kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Rabu (9/1).
“Nah demikian juga menghadapi bencana ini yang tahu potensi bencana adalah para pakar nah para pakar ini kita harapkan bisa memberikan sebuah gambaran perkiraaan tentang potensi ancaman yang ada di berbagai daerah,” sambungnya.
Dengan adanya informasi dari para pakar, lanjutnya, masyarakat di setiap daerah yang rawan terhadap bencana bisa mempersiapkan diri menghadapi bencana. Sebab, menurutnya, masyarakat di daerah pesisir dan pegunungan tentu memiliki persiapan berbeda dalam menghadapi bencana.
Sampah dan puing-puing di pusat kota Banda Aceh, menyusul Tsunami besar 26 Desember 2004. (Foto: Michael L. Bak via Wikimedia)
zoom-in-whitePerbesar
Sampah dan puing-puing di pusat kota Banda Aceh, menyusul Tsunami besar 26 Desember 2004. (Foto: Michael L. Bak via Wikimedia)
“Sehingga nanti di setiap daerah itu cara mempersiapkan penanggulangannya dan pencegahannya tentu berbeda. Masyarakat yang ada di pesisir pantai tentu berbeda dengan yang ada di gunung,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, menurutnya, ke depan pelatihan-pelatihan tanggap bencana perlu dilakukan. Sehingga, masyarakat bisa lebih siap saat bencana alam menerpa lingkungan mereka.
“Nah kalau ini sudah berlangsung dengan baik artinya apa kita sudah memiliki persiapan yang baik dan masyarakat semakin waspada bahwa di daerah mereka mereka sudah tahu potensi ancaman tsunami gunung merapi dan sebagainya,” pungkasnya.