Tembok Runtuh Akibat Hujan di Mumbai di India, 22 Orang Tewas

3 Juli 2019 9:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah petugas dan warga berada di lokasi runtuhnya tembok di Mumbai, India. Foto: AFP/PUNIT PARANJPE
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah petugas dan warga berada di lokasi runtuhnya tembok di Mumbai, India. Foto: AFP/PUNIT PARANJPE
ADVERTISEMENT
Kota Mumbai diguyur hujan deras pada Selasa (2/7). Hujan intensitas tinggi tersebut sehingga menyebabkan sebuah tembok roboh.
ADVERTISEMENT
Tim penyelamat dikerahkan sepenuhnya untuk menyelamatkan mereka yang tertimpa puing-puing tembok. Akibat insiden ini, sedikitnya 22 orang tewas tertimpa reruntuhan.
Salah seorang gadis berusia 10 tahun menjadi korban dari insiden itu. Ia terjebak berjam-jam dalam puing-puing dan butuh waktu selama 12 jam untuk tim penyelamat mengeluarkan jasadnya.
Seorang saksi di lokasi mengatakan mereka mendengar gadis itu menangis kesakitan dan memohon air.
Sejumlah kendaraan mobil tergenang air di Mumbai, India. Foto: AFP/Indranil MUKHERJEE
Hujan yang menghantam kota seharian lamanya itu juga menyebabkan kekacauan lainnya. Kota dengan jumlah penduduk 22 juta orang itu macet total.
Akhirnya, pihak berwenang menyatakan hari itu sebagai hari libur nasional dan menyarankan agar semua penduduk untuk tetap tinggal di dalam rumah.
Sekolah dan perguruan tinggi ditutup, serta lebih dari 100 penerbangan dibatalkan dari bandara Mumbai.
ADVERTISEMENT
Landasan pacu utama bandara ditutup setelah sebuah pesawat SpiceJet yang mengangkut 167 penumpang dan awaknya tergelincir pada Senin (1/7) malam.
Sejumlah petugas berada di dekat pesawat SpiceJet yang keluar dari landasan pacu landasan pacu di Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji Maharaj di Mumbai, India. Foto: AFP/PUNIT PARANJPE
Hujan deras itu juga menyebabkan sejumlah titik terendam banjir. Sebanyak 1.000 orang yang tinggal di dataran rendah sungai Mithi di kota itu harus diungsikan ke tempat yang lebih tinggi.
“Segala sesuatu di sekitar kita dibanjiri, ini menakutkan dan masalah banjir tetap ada setiap tahun meskipun ada janji dari pemerintah untuk menyelesaikannya,” kata salah seorang warga Vishal Awagane, dikutip dari AFP, Rabu (3/7).