Terduga Jaringan Abu Baro Ketakutan Usai Temannya Ditembak Mati

19 Mei 2018 2:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah terduga teroris inisial I di Tambun (Foto: kumparan/Andreas Ricky Febrian)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah terduga teroris inisial I di Tambun (Foto: kumparan/Andreas Ricky Febrian)
ADVERTISEMENT
Terduga Jaringan Abu Baro berinisial A diduga melarikan diri. Pemilik kontrakan tempat A menghuni, Sofyan, mengaku sempat berbincang dengan A sebelum A menghilang.
ADVERTISEMENT
“Dia bilang, 'saya ke Tangerang'. Karena takut, temannya ditembak mati di Cikarang kemarin. Tapi saya jawab, 'Mas, kalau enggak ada salah ya enggak usah takut,” kata Sofyan di lokasi, Jumat (18/5).
Diduga teman yang dimaksud A, adalah mereka yang tewas pada Minggu (13/5). Saat itu, Densus menembak Abu Baro alias Musfahul Iman di Cikarang.
Rumah terduga teroris inisial I di Tambun (Foto: kumparan/Andreas Ricky Febrian)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah terduga teroris inisial I di Tambun (Foto: kumparan/Andreas Ricky Febrian)
Abu Baro diduga bagian jaringan teroris Jemaah Ansharut Daulah (JAD). Dia juga diduga akan menyerang Mako Brimob Kelapa Dua Depok dan sejumlah pos polisi.
Keterangan ini didapat usai Densus 88 menggerebek dua rumah yang dihuni A dan seseorang berinisial I. Rumah I, persis berseberangan dengan kontrakan milik A.
Rumah terduga teroris inisial A di Tambun (Foto: kumparan/Andreas Ricky Febrian)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah terduga teroris inisial A di Tambun (Foto: kumparan/Andreas Ricky Febrian)
Dua rumah itu sudah digeledah sejak pukul 15.30 WIB. Tim baru menyelesaikan penggeledahan pada pukul 18.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Dari penggeledahan tersebut, Densus 88 berhasil menyita sejumlah barang. Di antaranya, 30 keping material menyerupai pralon, seperangkat komputer, beberapa ponsel dan buku-buku.
Rumah terduga teroris inisial A di Tambun (Foto: kumparan/Andreas Ricky Febrian)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah terduga teroris inisial A di Tambun (Foto: kumparan/Andreas Ricky Febrian)
Sofyan juga membeberkan bagaimana A menghabiskan kesehariannya. Menurut Sofyan, A sudah delapan bulan mengontrak rumahnya. Namun, selama delapan bulan itu, jauh sebelum insiden Mako Brimob terjadi, tidak ada hal yang mencurigakan terlihat dari A
“Dia sehari-hari jual cilor (aci-telur), sudah 8 bulanan dia tinggal di sini, dulu teman-temannya sering kumpul-kumpul disini, slow aja dia orangnya. Hanya setelah peristiwa di Brimob, dia jarang kelihatan,” ujar Sofyan.
Mako Brimob memang sempat rusuh pada Selasa (6/5) malam. Sebanyak 155 narapidana teroris menyandera dan merampas senjata api milik 9 anggota Densus 88. Mereka akhirnya menyerahkan diri setelah 40 jam. Akibat peristiwa ini, 5 Anggota Densus 88 tewas dan 4 lainnya luka-luka.
ADVERTISEMENT