Teriakan Presiden Sambut Prabowo di Subang

6 Maret 2019 17:33 WIB
Prabowo Subianto Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres Prabowo Subianto harus berkampanye ke Subang dan Sumedang, Jawa Barat, dengan menggunakan kendaraan darat. Dia gagal berkunjung menggunakan helikopter lantaran kondisi cuaca buruk.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, setibanya di Gelanggang Olah Raga (GOR) Gotong Royong Kabupaten Subang, Prabowo disambut ribuan pendukungnya meski kondisi masih hujan deras.
Seolah tak peduli dengan bajunya yang basah akibat diguyur hujan, ribuan orang yang berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten Subang itu langsung berlari dari dalam lokasi acara untuk menyambut kedatangan Prabowo Subianto.
"Prabowo Presiden, Prabowo Presiden, Prabowo Presiden, hidup Prabowo, takbir Allahu Akbar," teriak mereka di GOR Gotong Royong Subang, Jabar, Rabu (6/3).
Di dalam lokasi acara, Prabowo menyampaikan rasa terima kasihnya kepada ribuan warga Subang yang telah menyambutnya dengan meriah meski diguyur hujan. Ia menyampaikan permohonan maaf lantaran harus telat tiba di lokasi karena perubahan transportasi.
ADVERTISEMENT
"Terimakasih banyak atas sambutan kalian semua, mohon maaf saya agak terlambat datang ke sini. Saya harusnya tadi pagi ke Sumedang tapi cuaca sangat buruk dan helikopter saya tidak bisa terbang dan saya memutuskan untuk mengejar kegiatan di Subang ini dengan kendaraan jalur darat," ujar Prabowo.
Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu menerangkan, kehadirannya ke kabupaten penghasil tebu di wilayah Jawa Barat ini untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia menggunakan hak konstitusinya pada Pemilu 2019 dalam rangka mengubah nasib masa depan bangsa dan negara menjadi lebih baik.
"Hari ini saya datang ke Subang dalam rangka menghadapi suatu pekerjaan yang sangat penting, suatu tugas sebagai warga negara tugas konsintutisi kita yaitu pemilu serentak 17 april 2019 mendatang," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Pada hari itu seluruh rakyat Indonesia mempunyai kekuasaan yang sama, satu orang satu suara. Hanya beberapa detik, hanya beberapa menit di kotak suara dan kalian menentukan arah bangsa kita 5 tahun mendatang, atau mungkin puluhan tahun kedepan," imbuh capres yang berpasangan dengan Sandiaga Uno itu.