Terinspirasi ISIS, Pelaku Teror Manhattan Senang Aksinya Berhasil

2 November 2017 8:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serangan teror di Manhattan (Foto: REUTERS/Andrew Kelly)
zoom-in-whitePerbesar
Serangan teror di Manhattan (Foto: REUTERS/Andrew Kelly)
ADVERTISEMENT
Otak serangan di Manhattan New York, Sayfullo Saipov, menyatakan aksi teror berdarah di kota tersebut terinspirasi oleh ISIS.
ADVERTISEMENT
Pejabat Kejaksaan Manhttan Joon Kim yang menemui Saipov di rumah sakit tempatnya di rawat berhasil menggali beberapa informasi mengenai apa yang melatarbelakangi pelaku melakukan aksinya.
Pelaku yang berasal dari Uzbekistan merencanakan aksinya sejak tahun lalu. Pelaksanaan eksekusi telah disiapkan dua bulan sebelum pelaksanaan.
Kim menyebut, Saipov yang masih menjalani perawatan akibat tertembus timah panas kepolisian menjalakan teror atas nama ISIS. Pelaku mengaku sebagai salah satu simpatisan kelompok teroris itu.
"Saipov melakukan serangan sebagai bentuk dukungan terhadap ISIS, " ucap Kim seperti dikutip dari AFP, Kamis (2/11).
Hal itu terbukti, saat petugas keamanan menggeledah tas dan ponsel pribadi pelaku. Di dalam ponsel ditemukan beberapa barang bukti seperti gambar dan video propaganda dari ISIS.
ADVERTISEMENT
"(Video dan gambar) memperlihatkan, militan ISIS membunuh tahanan dengan tank, aksi pemenggalan kepala dan penembakan ke arah wajah," jelas Kim.
Kim pun mengatakan, usai melakukan serangan Saipov sama sekali tidak merasa menyesal. Pelaku malah senang aksinya tersebut berhasil menewaskan delapan orang.
Serangan teror di Manhattan (Foto: REUTERS/Devika Krishna Kumar)
zoom-in-whitePerbesar
Serangan teror di Manhattan (Foto: REUTERS/Devika Krishna Kumar)
"Saipov meminta bendera ISIS di pasang di kamar tempatnya dirawat dan dia mengatakan merasa senang aksi bisa terlaksana," tambah dia.
Teror di Manhattan New York, Selasa (31/10), waku setempat, merupakan yang paling buruk sejak peristiwa 9/11. Pelaku menabrakan mobil ke trotoar yang sedang ramai dengan pejalan kaki.
Korban terdiri dari 5 orang warga Argentina, seorang perempuan Belgia dan dua orang yang berasal dari New Jersey.
Usai melakukan aksinya, Saipov mencoba kabur. Tetapi ia berhasil dilumpuhkan dengan tembakan aparat kepolisian setempat.
Penembakan di Manhattan (Foto: AP Photo)
zoom-in-whitePerbesar
Penembakan di Manhattan (Foto: AP Photo)
Karena ulahnya tersebut, pengadilan New York mendakwanya dengan pasal tindakan terorisme. Pelaku terancam hukuman maksimal penjara seumur hidup.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Kejaksaan Federal sedang melihat kemungkinan apakah Saipov bisa dijatuhui hukuman mati atau tidak.