Terjunkan Dua Dokter, IDI Petakan Kebutuhan Medis Warga Palu

1 Oktober 2018 8:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Basarnas mulai evakuasi korban yang tertimpa puing bangunan menggunakan kantong jenazah (Foto: Dok. Basarnas)
zoom-in-whitePerbesar
Basarnas mulai evakuasi korban yang tertimpa puing bangunan menggunakan kantong jenazah (Foto: Dok. Basarnas)
ADVERTISEMENT
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengirimkan dua dokter ke lokasi bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Mereka akan memetakan kebutuhan medis korban bencana tersebut.
ADVERTISEMENT
Pemimpin tanggap darurat IDI, dr. M Iqbal El Mubarak, mengatakan saat ini mereka berada di Makassar dan akan menuju Palu pada Senin (1/10) pagi. Setibanya di lokasi, mereka akan mendata jumlah rumah sakit dan puskesmas yang masih beroperasi. Begitu juga dengan dokter yang menjadi korban bencana tersebut.
"Pertama, kita melakukan koordinasi pertama ke posko dulu, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) yang ada di sana. Yang kedua langsung ke rumah sakit, ketiga ke Dinas Kesehatan, untuk pemetaan berapa jumlah rumah sakit, RSUD maupun RS Swasta dan Puskesmas dan apa kekurangan mereka. Kendala mereka apa dalam penanganan pascatsunami dan gempa kemarin," Kata Iqbal saat dihubungi kumparan, Senin (1/10).
Menurut Iqbal, hasil dari pendataan tersebut akan disampaikan ke pusat untuk kemudian dikirimkan bantuan berupa tenaga medis ataupun obat-obatan.
ADVERTISEMENT
"Kalau sudah tahu misalnya dokternya sudah wafat sekian, baru kita mulai perhitungkan tenaga kesehatannya berapa untuk bisa menangani Palu dan Donggala. Baru kemudian kekuatan logistik, obat-obatan (untuk) mereka," kata Iqbal.
Gempa 7,4 magnitudo yang melanda Kota Palu dan tsunami di Donggala, Sulawesi Tengah menghancurkan sejumlah bangunan dan fasilitas umum. Jumlah korban jiwa yang dihimpun dari Mabes Polri hingga kini mencapai 1.203 jiwa.