Terlibat Karhutla, Perusahaan Malaysia dan Singapura Disegel KLHK

13 September 2019 20:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara kebakaran hutan dan lahan di kawasan Ketapang Tanjungpura Km 4 di Desa Sungai Awan Kiri, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Selasa (30/7). Foto: ANTARA FOTO/HO/Heribertus
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara kebakaran hutan dan lahan di kawasan Ketapang Tanjungpura Km 4 di Desa Sungai Awan Kiri, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Selasa (30/7). Foto: ANTARA FOTO/HO/Heribertus
ADVERTISEMENT
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menindak tegas pihak yang terlibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan dan Sumatera. Menteri LHK Siti Nurbaya menyebut ada empat perusahaan asing dari Singapura dan Malaysia yang disegel karena terlibat karhutla di Kalimantan Barat.
ADVERTISEMENT
"Di antara yang disegel itu kemarin di Kalimantan Barat itu ada empat (perusahaan) dari Singapura dan dari Malaysia. Kemudian di Riau 1 (perusahaan) disegel dari Malaysia. Jadi sekarang, itu kita intensifkan karena itu yang relatif efektif," jelas Siti usai rapat koordinasi tingkat menteri tentang karhutla di gedung Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat (13/9).
Menteri LHK Siti Nurbaya di COP24 Polandia. Foto: Kelik Wahyu Nugroho/kumparan
Siti merinci nama-nama perusahaan asal Malaysia dan Singapura yang terlibat dalam karhutla di Kalimantan Barat.
"PT Hutan Ketapang Industri, Singapura, di Ketapang. PT Sime Indo Agro, Malaysia, di Sanggau. PT Sukses Karya Sawit, Malaysia, di Ketapang, dan PT Rafi Kamajaya Abadi, Malaysia, di Melawi, ini yang disegel. Ini di Kalimantan Barat," jelas dia.
Seorang Staf International Animal Rescue (IAR) bersama dua petugas Polsek Muara Pawan melakukan pembasahan guna mencegah api kebakaran lahan merambat di kawasan Ketapang Tanjungpura Km 4 di Desa Sungai Awan Kiri, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Selasa (30/7). Foto: ANTARA FOTO/HO/Heribertus
Siti mengatakan, ada 103 sanksi yang telah dijatuhkan kepada pihak-pihak yang sengaja membakar lahan di Kalimantan Barat. Sementara 15 kasus lainnya tengah disidik oleh pihak kepolisian.
ADVERTISEMENT
"Memang kelihatannya yang paling berpengaruh itu sudah bisa kita lihat, misalnya di Kalimantan Barat. Sekarang di Kalimantan Barat sudah kena 103 sanksi, 15 disidik itu di polda, kemudian sanksi administrasi," kata Siti.
Penyegelan di Kalimantan Barat dilakukan di 29 lahan sejak Agustus lalu. Sedangkan Riau, hanya ada 1 perusahaan Malaysia yang disegel, namun Siti tak merincinya.
"Dari KLHK sendiri untuk Kalimantan Barat ada 29 yang disegel dari akhir minggu ketiga Agustus dan masih berlangsung juga itu sudah 29 yang disegel dan 4 disidik atau diproses hukum," kata Siti.
Warga berupaya memadamkan kebakaran lahan gambut di desa Pulau Semambu, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Rizki Prabu
Asap karhutla di Indonesia diduga telah sampai ke Negeri Jiran. Di wilayah Kuching dan Sri Aman, Indeks Pencemar Udara (API) bahkan sempat menyentuh level sangat tidak sehat. Sedangkan sembilan stasiun API lainnya di Sarawak dan Lembah Klang berada di kisaran yang tidak sehat.
ADVERTISEMENT
Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia mengatakan, pemerintah Malaysia tidak pernah menyampaikan protes. Pemerintah Malaysia memastikan siap membantu Indonesia untuk mengatasi karhutla di Kalimantan dan Sumatera.
“Tidak ada surat protes, tetapi keinginan Malaysia untuk membantu menangani kabut asap,” kata Dubes Malaysia untuk Indonesia Zainal Abidin Bakar seperti dikutip dari Antara, Jumat (13/9).
Sementara itu, Menteri Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Lingkungan, dan Perubahan Iklim Malaysia, Yeo Bee Yin, menganggap pemadaman kebakaran hutan harusnya menjadi salah satu prioritas Indonesia.
"Hal mendesak untuk Indonesia saat ini adalah memadamkan api dan pemerintah kami siap mengirim bantuan yang dibutuhkan Indonesia di Kalimantan dan Sumatera," kata Yeo seperti dikutip dari The Star, Selasa (9/10).