Terlibat Pembantaian Rohingya, Tujuh Jenderal Myanmar Disanksi Eropa
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, sanksi tersebut dijatuhkan pada Senin (26/6). Tidak lama setelah itu, Kanada mengikuti jejak Eropa dengan menjatuhkan sanksi terhadap tujuh orang yang sama.
Mereka dituding terlibat dalam kekerasan dan pembantaian terhadap warga Rohingya di Rakhine sejak Agustus tahun lalu. Akibat hal ini, sekitar 700 ribu Rohingya mengungsi ke Bangladesh.
Myanmar berdalih, serangan ke desa-desa Rohingya dilakukan untuk memburu kelompok milisi yang menyerbu pos polisi dan militer. Myanmar juga membantah telah melakukan genosida.
Dengan sanksi ini, aset ketujuh jenderal tersebut di Eropa dan Kanada akan dibekukan. Mereka juga dilarang bepergian ke negara-negara Eropa. Uni Eropa juga menerapkan embargo penjualan senjata dan larangan latihan bersama tentara Myanmar.
ADVERTISEMENT
Tidak lama setelah Uni Eropa menjatuhkan sanksi, militer Myanmar mengeluarkan pernyataan dua jenderal dalam daftar sanksi tersebut telah dipecat.
Salah satunya adalah Mayor Jenderal Maung Maung Soe yang pada Desember lalu telah disanksi PBB. Menurut Myanmar, Maung telah dipecat karena kinerjanya dianggap buruk ketika merespons serangan militan Rohingya.
Menurut Eropa, Maung "bertanggung jawab atas kekejaman dan pelanggaran HAM serius terhadap masyarakat Rohingya di Rakhine."
Jenderal lainnya yang juga dipecat adalah Letnan Jenderal Aung Kyaw Zaw yang disebut dipecat pada Mei.
Nama jenderal lainnya yang masuk daftar sanksi Eropa adalah Thant Zin Oo, komandan batalion polisi keamanan ke-8 Myanmar. Dia dituduh mengepalai pembantaian dan pembakaran rumah-rumah warga Rohingya.
ADVERTISEMENT