Teroris Christchurch Ternyata Rencanakan Serangan Ketiga

20 Maret 2019 12:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Brenton Tarrant, yang didakwa melakukan pembunuhan terkait dengan serangan di masjid, dibawa ke ruang sidang di Pengadilan Christchurch, Selandia Baru. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Brenton Tarrant, yang didakwa melakukan pembunuhan terkait dengan serangan di masjid, dibawa ke ruang sidang di Pengadilan Christchurch, Selandia Baru. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Terduga pelaku serangan di dua Masjid di Christchurch di Selandia Baru, Brenton Tarrant, ternyata merencanakan serangan ketiga.
ADVERTISEMENT
Namun, rencana tersebut tak terlaksana. Sebab, Tarrant berhasil dibekuk polisi terlebih dulu sebelum sampai di tempat serangan.
"Aparat keamanan percaya bahwa mereka telah menghentikan pelaku yang berada dalam perjalanan menuju tempat serangan ketiga," sebut Komisioner Kepolisian Selandia Baru, Mike Bush, seperti dikutip dari CNN, Rabu (20/3).
Petugas polisi berusaha mengamankan situasi saat insiden penembakan terjadi di Linwood di Christchurch, Selandia Baru. Foto: Reuters
"Nyawa-nyawa sudah terselamatkan," sambung Bush.
Bush menambahkan, dirinya tak akan membeberkan lokasi serangan yang sudah ditargetkan oleh Tarrant. Sebab, hal itu dapat memicu trauma.
Aksi teror Tarrant dilakukan pada Jumat (15/3) di dua masjid di Christchurch.
Penembakan dilakukan sesaat usai umat Muslim menunaikan ibadah salat Jumat. Akibat tindakannya itu 50 orang tewas, satu di antaranya adalah WNI.
Tarrant kini mendekam di penjara Selandia. Oleh pengadilan, dia didakwa melakukan pembunuhan berencana.
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyebut aksi penembakan di Christchurch merupakan tindakan terorisme.