Tertembak Polisi Hong Kong, Mata Kanan Jurnalis Indonesia Bisa Buta

3 Oktober 2019 9:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi anti huru hara bentrok dengan pengunjuk rasa di distrik Sha Tin, Hong Kong, China Selasa (1/10/2019). Foto: REUTERS/Jorge Silva
zoom-in-whitePerbesar
Polisi anti huru hara bentrok dengan pengunjuk rasa di distrik Sha Tin, Hong Kong, China Selasa (1/10/2019). Foto: REUTERS/Jorge Silva
ADVERTISEMENT
Jurnalis Indonesia dilaporkan bisa mengalami kebutaan akibat tertembak peluru karet polisi Hong Kong. Peristiwa itu terjadi ketika dia tengah meliput aksi protes pada 23 September lalu.
ADVERTISEMENT
Veby Mega Indah, wartawan Suara Hong Kong News, tertembak di bagian mata kanannya. Menurut laporan media setempat, Veby mengenakan jaket dan helm bertuliskan "press" yang menunjukkan bahwa dia adalah wartawan.
Ketika peristiwa terjadi, Veby juga tengah berada di barisan pewarta di dekat stasiun kereta Wan Chai. Dia ambruk dengan mata yang tertembak peluru karet.
Menurut pengacara Veby, Michael Vidler, yang dikutip media lokal RTHK.hk, Rabu (2/10), kliennya berpotensi mengalami kebutaan permanen di mata kanannya akibat tembakan tersebut.
"Dokter yang merawat Indah hari ini melaporkan bahwa luka yang dideritanya akibat ditembak polisi, bisa menyebabkan kebutaan permanen pada mata kanannya," kata Vidler.
"Dia diinformasikan bahwa pupil matanya pecah akibat dampak benturan. Persentase pasti dari kerusakan permanen hanya bisa diketahui setelah operasi," lanjut dia lagi.
Polisi anti huru-hara berjaga di distrik Sham Shui Po, Hong Kong. Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
Menurut media setempat, saat ini Veby tengah dirawat di Rumah Sakit Pamela Youde Nethersole. Vidler mengatakan, Veby ditemani oleh keluarganya saat ini.
ADVERTISEMENT
Pihak Konsulat Jenderal RI di Hong Kong yang dikonfirmasi kumparan mengatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan Veby akan mengalami kebutaan.
"Mengenai kondisi Veby saat ini, dokter masih melakukan observasi sehingga terlalu dini untuk mengatakan Veby akan buta," kata Vania Alexandra, Konsul Muda Pensosbud KJRI Hong Kong, saat dihubungi kumparan, Kamis (3/10).
Sebelumnya KJRI menyatakan bahwa Veby terkena pantulan (bouncing) dari peluru karet. KJRI, kata Vania, akan memastikan Veby mendapatkan perawatan terbaik di rumah sakit dan hak-haknya terpenuhi.
KJRI juga telah mengimbau warga negara Indonesia tetap waspada dan menjauhi tempat berkumpulnya massa. WNI juga diimbau tidak ikut serta kegiatan politik setempat dan selalu memantau informasi melalui website KJRI Hong Kong.
ADVERTISEMENT