Tetangga Sempat Dengar Korban Pembunuhan Pondok Gede Telepon Seseorang

13 November 2018 14:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Indekos yang berada di belakang kediaman korban pembunuhan Pondok Gede. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Indekos yang berada di belakang kediaman korban pembunuhan Pondok Gede. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tetangga korban pembunuhan satu keluarga di Pondok Gede, Bekasi, sempat mendengar salah satu korban, Diperum Nainggolan (38), berbicara dengan seseorang di telepon. Peristiwa itu terjadi satu hari sebelum pembunuhan, yakni Senin (12/11) sore.
ADVERTISEMENT
“Kemarin sore, pukul 16.30 WIB, saya jajan di warung dia. Waktu lagi ngobrol, saya dengar si suami teleponan. Cuma nadanya agak tinggi kayak orang lagi berantem. Ngomongnya kaya di loudspeaker gitu kan kedengaran,” ucap Lita, seorang tetangga korban yang tinggal di seberang rumah korban kepada wartawan.
Namun Lita tidak berani mencari tahu lebih jauh apa yang diobrolkan korban di telepon. Yang jelas, ia sempat mendengar korban membicarakan masalah mobil dan uang.
Barang bukti dibawa oleh tim Inafis. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Barang bukti dibawa oleh tim Inafis. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
“Kedengaran ngomongin uang sama mobil, itu aja kedengaranya seperti itu. Kan kita enggak tahu jelasnya apa yang diomongin. Kan kedengarannya seperti itu saja,” jelas Lita.
Lita sempat menanyakan kondisi tersebut ke Maya Boru Ambarita (37), istri Diperum Nainggolan, yang juga tewas dalam pembunuhan keji itu. Namun saat itu Maya meminta Lita untuk tak ikut campur.
ADVERTISEMENT
Sejumlah petugas polisi di lokasi pembunuhan suami istri di Pondok Gede. (Foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah petugas polisi di lokasi pembunuhan suami istri di Pondok Gede. (Foto: istimewa)
“Pas saya tanya, 'kenapa Bu, kok marah-marah Bapak?' Dia jawab 'sudah kamu enggak usah ikutan'. Sama istrinya ngomong gitu, habis itu dia (Maya Boru Ambarita ) langsung masuk ke dalam,” tutur Lita.
Lita juga mengatakan, saat ditemukan tewas, pasutri tersebut masih mengenakan pakaian yang mereka kenakan Senin (12/11) sore, saat terakhir kali ia mengunjungi warung kelontong milik korban.
“Dia masih pakai baju yang sama, seperti saat yang ditemukan pagi tadi,” tutup Lita.