Tetangga Terduga Teroris di Sibolga Mengungsi di Tenda BPBD

14 Maret 2019 19:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beberapa tenda BPBD Sibolga yang di pasang untuk para warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi Bom. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Beberapa tenda BPBD Sibolga yang di pasang untuk para warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi Bom. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Masyarakat yang tinggal berdekatan dengan rumah terduga teroris Sibolga, Husain alias Abu Hamzah, belum bisa pulang ke rumah masing-masing. Mereka akhirnya mengungsi di tenda-tenda yang dibangun oleh BPBD Sibolga.
ADVERTISEMENT
Polisi masih melakukan sterilisasi dengan radius 100 meter dari kediaman Husain yang berada di Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, diduga masih ada bom yang masih aktif.
Sejak penangkapan Husain, Selasa (12/3), warga hanya tidur menumpang dengan tetangga sekitar, bahkan ada yang hanya tidur beralaskan tikar di teras tetangganya.
Untuk kebutuhan makan, para pengungsi inisiatif membuat dapur umum dadakan. Mereka bergotong royong memasak makanan yang mudah diolah seperti nasi, mie instan hingga telur dadar.
Para warga terdampak bom di Sibolga berkumpul di rumah warga lainnya, sebelum tenda BPBD Sibolga dibangun. Foto: Dok. Istimewa
Terkait hal itu, Kepala BPBD Sibolga Juangon Daulay mengatakan, timnya membangun tenda pengungsian pada Kamis (14/3) sore. Namun, ia belum mendata berapa jumlah warga yang mengungsi sementara.
Dari data yang dikeluarkan Mabes Polri saat ini ada 20 kepala keluarga yang terpaksa mengungsi, karena polisi masih melakukan sterilisasi di tempat kejadian.
ADVERTISEMENT
"Kita menangani pengungsian. Posko sudah kita buat. Dinkes juga sudah buat posko. Sampai saat ini (BPBD) belum bisa masuk ke lokasi untuk mendata berapa kerusakannya," ujar Juangon kepada wartawan Kamis (14/3)
Saat ditanya sampai kapan tenda pengungsian berdiri, Juangon mengatakan belum mengetahui. Sebab, saat ini petugas kepolisian masih bersiaga di lokasi untuk menjaga titik ledakan tetap steril.
"Sepertinya bakal lama masa tanggap daruratnya," kata Juangon.