Tetap Bisa Duduk Tenang di MRT Saat Jam Pulang Kerja
ADVERTISEMENT
Pengoperasian Moda Raya Terpadu (MRT) di hari pertama operasi komersial masih terkendala erornya sistem tap in tap out pada passenger gate. Hal ini langsung menjadi perhatian PT MRT Jakarta untuk memperbaiki sistem itu.
ADVERTISEMENT
Meski perbaikan sudah dilakukan, sistem tap in tap out di Stasiun Sudirman pada hari kedua masih diperlukan penjagaan dari petugas.
Sejumlah petugas MRT juga disiagakan di beberapa titik untuk membantu penumpang agar bisa masuk atau keluar. Antrean di pintu masuk antara 5-10 orang.
Seorang petugas MRT mengatakan, keberadaannya untuk memberikan pengarahan kepada penumpang terkait dengan sistem pintu masuk. Posisi mereka berdiri harus pas dengan sensor agar proses masuk tidak terhambat.
"Ini dijaga, emang karena belum menyesuaikan penumpang, jadi enggak pas sama sensor. Bukan eror, tapi enggak pas," jelas pria berbaju putih itu.
Dia mengatakan, banyak penumpang lebih sering berburu-buru sehingga berdiri tidak tepat pada sensornya. Karena itu, proses tap in atau tap out terhambat.
ADVERTISEMENT
"Ini cuma kita minta jaga jangan dulu maju aja, biar nanti dia bisa kebaca. Kadang kan, kadang ya, penumpang main buru-buru masuk aja," tambah dia.
Sementara, kondisi di dalam gerbong Ratangga--nama gerbong MRT--juga terbilang ramai. Meski begitu, penumpang tidak sampai berdesakan seperti naik KRL Commuter Line. Padahal, saat itu sudah masuk jam pulang kantor atau sekitar pukul 16.45 WIB.
Kondisi ini sedikit berbeda saat tiba di Stasiun Bundaran HI. Kepadatan penumpang lebih tinggi dibanding di Stasiun Bundaran HI. Meski begitu, penumpang bisa dengan leluasa duduk di kursi atau berdiri tanpa perlu berdesakan.