TGB Isi Kuliah di Medan, Cerita Keterpurukan Yugoslavia hingga Suriah

18 Februari 2019 21:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TGB saat menyampaikan kata sambutan di Auditorium USU. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
TGB saat menyampaikan kata sambutan di Auditorium USU. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) M Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) memberi pidato dalam kuliah umum di Universitas Sumatera Utara (USU), Kota Medan, Senin (18/2). TGB dalam kesempatan ini menceritakan keterpurukan Yugoslavia hingga Suriah karena tata kelola negaranya.
ADVERTISEMENT
Alumni Universitas Al Azhar itu meminta mahasiswa yang hadir di acara itu terus menjaga nilai-nilai Pancasila agar tidak terpecah seperti Yugoslavia ataupun berada dalam konflik perang seperti Suriah.
Di era awal kemerdekaan Indonesia, Yugoslavia merupakan salah satu negara besar di dunia. Namun karena tata kelola negara kurang tepat, Yugoslavia akhirnya terpecah belah.
"Dulu negara itu begitu besar, namun karena tidak mampu mengelola keragaman yang ada di tengah-tengah mereka, sekarang sudah terpecah menjadi negara-negara kecil," kata TGB.
Suasana di kota Baghouz, Suriah. Foto: REUTERS/Rodi Said
TGB juga bercerita bahwa saat kuliah di Mesir pernah menyinggahi Suriah. Saat itu, ia menilai, Suriah merupakan negara Islam dengan keindahan luar bisa.
"Tapi mari adik, kita lihat berita tentang Suriah saat ini. Berjuta-juta anak anak di negeri itu terpaksa menyeberangi laut untuk mengungsi akibat peperangan. Puluhan ribu masyrakatnya meninggal karena konflik yang tidak kunjung selesai," kata TGB.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, TGB mengingatkan agar masyarakat mensyukuri nikmat persatuan sebagai bangsa Indonesia.
"Saya dari Lombok, menikah dengan orang dari Sumatera Utara, lalu pada saat ini bisa berdiri di depan Anda, dengan rasa persaudaraan yang sama, ketika saya berdiri dengan saudara-saudara yang satu suku yaitu orang NTB. Itu karena nikmat persatuan kita sebagai bangsa Indonesia," ujarnya.
Kuliah umum di USU ini dihadiri Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Acara bertemakan wawasan kebangsaan, kedaulatan pangan, maritim, dan daya saing bangsa dalam era Revolusi 4.0.