TGB: Prasasti SBY di Bandara Tak Dicopot, Tak Perlu Ada yang Sensi

12 September 2018 20:26 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bandara Internasional Lombok (Foto: Jafrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Internasional Lombok (Foto: Jafrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bandara Internasional Lombok (BIL) berganti nama menjadi Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid. Sedangkan prasasti peresmian bandara yang ditandatangani Presiden SBY pada tahun 2011 tidak akan dibongkar.
ADVERTISEMENT
Gubernur NTB TGB Zainul Majdi sangat menghargai penetapan nama pahlawan nasional untuk Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid oleh Presiden Joko Widodo melalui SK Menteri Perhubungan.
"Kami masyarakat Lombok berterima kasih pada Pak Jokowi atas penetapan nama bandara yang mengabadikan nama pahlawan nasional satu-satunya dari NTB, yaitu Muhammad Zainuddin Abdul Madjid," tegas TGB Zainul Majdi dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Rabu (12/9).
Pada 5 September 2018, pemerintah melalui Menhub Budi Karya menetapkan nama bandara adalah Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, mengabadikan nama pahlawan nasional satu-satunya dari NTB yaitu Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Pahlawan nasional itu juga dikenal sebagai kakek TGB Zainul Majdi.
Rencananya Presiden Jokowi akan meresmikan penetapan nama bandara ini dalam beberapa hari mendatang. Peresmian bisa saja ditandai dengan satu prasasti.
Gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi (TGB). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi (TGB). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Tak Ada Niat Mencopot Prasasti SBY
ADVERTISEMENT
TGB menegaskan bahwa Bandara Internasional Lombok diresmikan beroperasinya oleh Presiden SBY pada 20 Oktober 2011 yang lalu.
"Pada saat itu, Pak SBY menandatangani prasasti peresmian bandara. Namun tentu saja bukan berarti prasasti Pak SBY akan dicopot sebagaimana yang Pak SBY sampaikan. Pemerintah dan Masyarakat Lombok tidak pernah ada keinginan seperti itu,โ€ kata TGB.
TGB Bonceng Jokowi Saat Kunjungi Dusun Terengan, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Selasa (14/08/2018) (Foto: Instagram/@humasntb)
zoom-in-whitePerbesar
TGB Bonceng Jokowi Saat Kunjungi Dusun Terengan, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Selasa (14/08/2018) (Foto: Instagram/@humasntb)
TGB menjelaskan peresmian operasional bandara adalah satu hal, penetapan nama bandara dengan nama pahlawan nasional adalah hal lain. Itu dua hal yang berbeda.
"Saya sangat menyayangkan Pak SBY diberi kabar hoaks mengenai rencana pencopotan prasasti, hingga mengeluarkan statemen yang keliru,โ€ kata mantan politikus Partai Demokrat itu.
TGB mengatakan tidak ada yang berniat menghilangkan jejak Presiden SBY. "Jasa beliau dihargai, sehingga tidak perlu ada yang sensi. Saya pastikan Pak Jokowi bukan orang yang suka menafikan jasa pemimpin sebelumnya, bahkan beliau selalu mengapresiasi karya pendahulunya,โ€ ujar TGB.
ADVERTISEMENT
Warga Banten Berharap SBY Jadi Presiden Lagi (Foto: Ochi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Warga Banten Berharap SBY Jadi Presiden Lagi (Foto: Ochi/kumparan)
Pernyataan SBY
Sebelumnya beredar di media sosial bahwa perubahan nama Bandara Internasional Lombok akan diikuti pembongkaran prasasti yang diteken SBY tahun 2011 pada saat menjabat presiden. Politisi Partai Demokrat Andi Arief bahkan sempat mencuit pedas karena kabar itu.
SBY kemudian memberikan pernyataan atas kabar itu.
"Saya yakin Pak Jokowi akan menghormati karya dan capaian para pendahulu-pendahulunya, sejak Bung Karno hingga saya," ucap SBY dalam keterangan resminya, Rabu (12/8).
"Namun, apabila pencopotan prasasti Bandar Udara Internasional Lombok, yang saya tandatangani pada tanggal 20 Oktober 2011 dulu, merupakan keinginan beliau dan atas saran Pak Zainul Majdi serta merupakan pula keinginan masyarakat Lombok, ya saya persilakan," lanjutnya.
SBY menyebut tak punya hak atau kemampuan untuk menghalangi wacana pembongkaran prasasti tersebut. SBY kemudian meminta agar masalah pergantian nama ini tak perlu diributkan.
ADVERTISEMENT
"Saya berpendapat prasasti dan jejak sejarah seseorang dapat dihapus oleh manusia yang lain, kapan saja dan di mana saja. Namun, saya sangat yakin catatan Allah SWT tidak akan pernah bisa dihapus," ucap SBY.