TGPF Temukan Fakta Baru Penyerangan Novel, Terkait Bukti dan Motif

12 Juli 2019 16:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyidik KPK Novel Baswedan (tengah) dalam Peringatan 2 tahun penyerangan air keras Novel Baswedan. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penyidik KPK Novel Baswedan (tengah) dalam Peringatan 2 tahun penyerangan air keras Novel Baswedan. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus penyiraman air keras pada Novel Baswedan menemukan fakta baru terkait penyerangan tersebut. Fakta baru yang ditemukan yakni barang bukti hingga motif penyerangan pada penyidik senior KPK tersebut.
ADVERTISEMENT
"Nanti itu temuan-temuan yang terbaru yang dikatakan ada kemajuan itu nanti akan disampaikan. Bukan hanya menarik, ada kemajuan, ada progres yang sangat jelas dalam tim itu. Kaitan dengan barang bukti dan motif tentunya," kata Karopenmas Divhumas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (12/7).
Meski begitu Dedi belum dapat merinci bentuk bukti dan motif yang jadi temuan TGPF tersebut. Karena begitu temuan diberikan oleh TGPF oleh penyidik, maka tugas TFPG sudah selesai.
"Saya belum tahu secara detil, tim nanti yang menyampaikan. Kan (investigasi TGPF) sudah selesai, enggak ada lagi, langsung ambil alih sama tim penyidik gabungan," ucapnya.
Di saat yang bersamaan, TGPF juga memanggil Komjen Pol M Iriawan, yang menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya saat aksi penyiraman itu terjadi. Iwan diperiksa berkaitan dengan jabatannya saat itu, hingga pertemuannya dengan Novel Baswedan.
ADVERTISEMENT
"Kaitannya waktu beliau jabat sebagai Kapolda Metro. Kan yang melakukan penyidikan di awal kan dari Polda Metro," jelas Dedi.
Hal yang sama juga disampaikan Iwan. Menurutnya pertemuan tersebut wajar dilakukan karena Novel pernah berstatus sebagai anggota Polri.
Irjen M. Iriawan Foto: Anggi Dwiky Dermawan/kumparan
Jadi dia tanya kenapa (bertemu dengan) Novel. Saya bilang pernah ke kantor saya ya, dia kan bekas polisi junior saya. Kebetulan orang dekatnya dia ada, Haji Arif namanya, itu anak buah saya waktu dia masih menjadi anggota di Polda Metro,” kata Iwan kepada kumparan, Kamis (11/7).
Pertemuan Iwan dan Novel saat itu membahas niat kerja sama dalam pengungkapan kasus.
“Kita diskusi di kantor terkait dengan penanganan kasus-kasus oleh KPK, bisa enggak kita kolaborasi. Itu subtansi pertama obrolan kita dengan Novel. Nah, TGPF nanya itu, nah TGPF mungkin nanya Novel pernah ketemu Pak Iriawan, itu yang saya jelaskan ke TGPF, jadi saya klarifikasi,” ujar Iwan.
ADVERTISEMENT