Tidak Ada Korban WNI dalam Gempa Besar di Iran-Irak

13 November 2017 12:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban gempa di Sulaimaniyah, Irak (Foto: Shwan Mohammed/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Korban gempa di Sulaimaniyah, Irak (Foto: Shwan Mohammed/AFP)
ADVERTISEMENT
Gempa hebat yang mengguncang Iran-Irak meninggalkan luka mendalam. Lebih dari 130 orang menjadi korban tewas bencana alam tersebut.
ADVERTISEMENT
Banyaknya jumlah yang tewas menimbulkan kekhawatiran mengenai adanya warga negara Indonesia (WNI) jadi korban jiwa. Menanggapi pertanyaan tersebut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, perwakilan RI di kedua negara telah bergerak untuk mencari informasi.
"Kemlu terus koordinasi dengan KBRI Tehran dan Bagdad terkait terjadinya gempa di perbatasan Iran dan Irak. Sampai saat ini tidak ada informasi megenai WNI menjadi korban (luka dan Jiwa)," ucap Arrmanatha dalam keterangan kepada kumparan (kumparan.com), Senin (13/11).
"Tercatat jumlah WNI di Iran sekitar 295 orang dan di Irak sekitar 700 orang," sambung dia.
Menambahkan Arrmanatha, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal menyebut, saat ini kondisi di wilayah yang terimbas gempat terus dipantau perwakilan RI di Iran-Irak.
ADVERTISEMENT
"KBRI Bagdad dan KBRI Teheran terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan otoritas setempat serta simpul-simpul WNI di sekitar lokasi kejadian," jelas Iqbal.
Gempa di perbatasan Iran-Irak juga dirasakan hingga ke Turki, Kuwait, dan Uni Emirat Arab. Hal ini dilaporkan warga setempat di akun sosial media mereka.
Badan geologi AS, USGS, menghitung gempa mencapai kekuatan 7,3 magnitudo dengan kedalaman 23,3 km dari permukaan Bumi dengan pusatnya di Penjwin, provinsi Sulaimaniyah. Namun badan meteorologi Irak mencatat gempa berkekuatan 6,5.
Akibat gempa listrik mati di beberapa kota Iran dan Irak. Warga masih takut kembali ke dalam rumah karena gempa susulan masih sering terjadi dengan kekuatan terbesar 5,3 magnitudo.
Diduga banyak korban jatuh di wilayah terpencil, yang rumah-rumah warganya terbuat dari batu bata lumpur sehingga mudah ambruk ketika gempa.
ADVERTISEMENT