Tiga Orang Luka Bakar Akibat Kebocoran Pipa Gas di Surabaya

26 Oktober 2018 17:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) menerjunkan tim reaksi cepat untuk menangani kebocoran pipa, Jumat (26/10/2018). (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) menerjunkan tim reaksi cepat untuk menangani kebocoran pipa, Jumat (26/10/2018). (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Kebocoran pipa terjadi di kawasan Jalan Ngagel Jaya Selatan, Gubeng, Surabaya, Jawa Timur. Api yang sempat menyebur pada Jumat (26/10) sekitar 09.00 WIB mengakibatkan sedikitnya tiga orang warga mengalami luka bakar.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Gubeng Kompol Sudarto menyebutkan, korban adalah seorang pemilik warung dekat lokasi bocornya pipa dan dua orang pelanggannya. Belum diketahui identitas ketiga korban bakar ini.
"Tiga korban luka bakar langsung dievakuasi ke RSU dr Seotomo untuk dirawat secara intensif," terang Sudarto, saat dikonfirmasi.
Sudarto menuturkan, api akibat bocornya pipa gas hanya menyala selama 20 menit. Api padam setelah satu unit mobil pemadam kebakaran datang.
Perusahaan Gas Negara (PGN) selaku pemilik jaringan juga sudah menurunkan tim untuk mengatasi masalah kebocoran itu. Mereka kemudian menyimpulkan kebocoran terjadi akibat adanya pengerukan menggunakan alat berat.
Pekerjaan pengerukan itu merupakan proyek Dinas Pematusan Surabaya. Insiden ini diduga terjadi akibat tidak ada koordinasi dengan PGN terlebih dahulu.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) menerjunkan tim reaksi cepat untuk menangani kebocoran pipa, Jumat (26/10/2018). (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) menerjunkan tim reaksi cepat untuk menangani kebocoran pipa, Jumat (26/10/2018). (Foto: Dok. Istimewa)
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama menyayangkan tidak adanya koordinasi dalam proyek pengerukan di Surabaya. “Karena selama ini, kami juga sering melakukan koordinasi kepada para kontraktor lapangan, agar mencegah terjadingan persinggungan pekerjaan yang biasanya menggunakan alat berat dengan jaringan pipa kami,” kata Rachmat.
ADVERTISEMENT
Setelah kebocoran akibat pipa yang terkena alat berat, api muncul di lokasi. Menurut Rachmat, api timbul karena ada warung di sekitar lokasi pengerukan. Warung itu menghidupkan kompor saat gas bocor.
Meski demikian, Rachmad menyatakan akan mengakomodir dampak yang terjadi akibat kebocoran.
“Tim kami profesional, langsung dapat menetralisir lokasi kejadian. Terimakasih kepada para aparat keamanan di lapangan yang membantu tugas lapangan,” tutupnya.