Tiga Paslon Pilgub Lampung Minta Bawaslu Ungkap Politik Uang

28 Juni 2018 2:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perwakilan tiga paslon Pilgub Lampung (Foto: Muhammad Fadli Rizal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Perwakilan tiga paslon Pilgub Lampung (Foto: Muhammad Fadli Rizal/kumparan)
ADVERTISEMENT
Hasil perhitungan cepat di Pilgub Lampung yang berlangsung pada Rabu (27/6), mengunggulkan pasangan nomor tiga, Arinal Djunaidi-Chusnunia (Nunik). Meski begitu ketiga pasang calon lain, yakni Herman HN-Sutono, Mustafa-Ahmad Jajuli, dan Ridho Ficardo-Helmi Hasan kompak mendesak Bawaslu menyelidiki ada dugaan politik uang yang terjadi pada pilgub kali ini.
ADVERTISEMENT
Kesepakatan untuk melaporkan dugaan politik uang ke Bawaslu itu dilakukan perwakilan ketiga paslon di Hotel Swiss-Belhotel, Lampung. "Kami melakukan pertemuan terkait pelaksanaan pilgub, kami sampaikan tentang bagaimana realitas politik yang ada hari ini," ujar Fajrun Najah Ahmad, ketua tim pemenangan pasangan Ridho-Bachtiar, di Swiss-belhotel, Rabu (27/6).
Menurut Fajrun, pihaknya menerima banyak laporan soal dugaan politik uang. Atas temuan itu, ia meminta Bawaslu untuk menindaklanjutinya.
"Kami mengingatkan kepada Bawaslu, hari ini kami juga mendapat laporan dari anggota kami yang di Lampung Timur soal kasus," tambah Fajrun.
Senada dengan Fajrun, menurut Fauzan Sibron, Sekjen DPW NasDem Lampung, kasus-kasus politik uang yang ada di Lampung ini sama saja menciderai proses demokrasi.
"Ini bentuk rasa kepedulian kita kepada pemilu Lampung. Ada hal-hal yang menciderai Pilkada Lampung," ujar perwakilan koalisi Mustafa-Jajuli itu.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan itu, Sekretaris DPD PDIP Lampung Ningrum Gumay, juga mendesak Bawaslu dan kepolisian untuk mengungkap dugaan kecuraangan yang terjadi selama pilkada berlangsung.
"Kita semua tahu beberapa waktu lalu di beberapa tempat terjadi tindakan yang terstruktur, konsisten, dan masif," ujar Ningrum.
Sebelumya, berdasarkan hasil perhitungan cepat dari dua lembaga, pasangan Arinal Djunaidi-Chisnunia (Nunik) yang didukung Golkar dan PKB memperoleh suara terbanyak. Berdasarkan data dari Charta Politika, mereka memperoleh suara sebesar 36,75 persen.
Menurut Charta Politika, pasangan nomor urut dua, Herman-Sutono yang didukung PDI-P berada di posisi kedua dengan perolehan suara sebesar 27,60 persen. Sementara itu, pasangan petahana, Ridho-Bachtiar yang didukung Demokrat, PAN, dan PPP memperoleh suara 24,47 persen. Di posisi terakhir, pasangan Mustafa-Jajuli yang didukung NasDem, PKS, Hanura hanya memperoleh 11,18 persen suara.
ADVERTISEMENT