news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tim Jokowi: Capres Paling Paham Baca Al-Quran, Paling Layak Pimpin RI

30 Desember 2018 14:27 WIB
Presiden Jokowi usai berkunjung ke pondok pesantren Tuan Guru Babussalam di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi usai berkunjung ke pondok pesantren Tuan Guru Babussalam di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Timses capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf menyambut baik rencana kegiatan Ikatan Dai Aceh yang akan menggelar tes membaca Al-Quran bagi capres-cawapres pada 15 Januari 2019 di Banda Aceh.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Timses Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, bahkan menyatakan kandidat paling layak memimpin Indonesia 5 tahun mendatang adalah dia yang paling paham dengan bacaan Al-Quran.
"Kita lihat saja di antara calon ini siapa yang pemahaman baca Al-Quran, tentu itulah yang kemudian layak bagi kepemimpinan Indonesia ke depan," ucap Karding kepada wartawan, Minggu (30/12).
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin Abdul Kadir Karding (kanan) bersama Koordinator Media Cemara Monang Sinaga. (Foto: Rafyq Alkandy/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin Abdul Kadir Karding (kanan) bersama Koordinator Media Cemara Monang Sinaga. (Foto: Rafyq Alkandy/kumparan)
Menurut Karding, sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia, Indonesia perlu mendapatkan pemimpin yang paham dengan nilai-nilai dalam kitab suci umat Islam, Al-Quran.
"Tentu kalau masyarakat muslim tidak tertangani secara baik dan benar, akan menjadi satu problem tertentu tersendiri karena masyarakat ini plural. Karena itu penanganan kelompok terbesar juga harus tepat," tutur Sekjen PKB itu.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, kegiatan ini juga dianggap mampu menghentikan perdebatan atas isu agama yang selalu mengemuka. Dia menuding politik identitas ini dimulai oleh tim Prabowo-Sandi.
"Selama ini kita lihat narasi politik simbolik yang mengutamakan isu agama itu selalu dimunculkan pihak Prabowo daripada narasi program, rekam jejak capaian. Baca Al-Quran ini bagian dari mengerem narasi simbolik ini, saya kira sangat bagus," tegasnya.
"Ya prinsipinya apa yang dilalkukan para Dai Aceh itu panitianya kami tidak keberatan dan mendukung saja, karena memang pemahaman soal Al-Quran juga penting. Apalagi ini citra masyarakat sebagian besar muslim," pungkas Karding.