Tim Jokowi ke Prabowo: Oligarki Ekonomi Dibangun di Zaman Pak Harto

12 Oktober 2018 14:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PKB Abdul Kadir Karding dan Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus. (Foto:  Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PKB Abdul Kadir Karding dan Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut sistem ekonomi Indonesia saat ini sebagai sistem ekonomi kebodohan atau economics of stupidity.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, menampik ucapan Prabowo itu. Karding mengatakan Indonesia tengah mengalami kemajuan ekonomi saat ini.
"Saya enggak tahu ya sistem ekonomi yang dimaksud sistem kebodohan. Tetapi, faktanya bahwa dengan rezim ekonomi yang kita bangun ini, divestasi freport, (kita) kembalikan " kata Karding di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/10).
Selain itu, Karding juga menyebut Indonesia memiliki banyak prestasi di bawah kepemimpinan Jokowi. Misalnya, keberhasilan Pertamina merebut blok Rokan, pembangunan jalan, rekonstruksi dan pelebaran jalan nasional sepanjang 12.783 kilometer dan 11 bandara baru.
Karding justru mengingatkan Prabowo tentang sejarah ekonomi di rezim Orde Baru. Ia menuturkan ekonomi di rezim Orde Baru itulah yang membodohi rakyat.
ADVERTISEMENT
"Yang saya tahu tradisi oligarki ekonomi dibangun di zaman Pak Harto. Pak Harto itu menumpuk kekayaan dan kekuasaan pada saat itu dan di dalamnya kroni dan keluarganya adalah termasuk Pak Prabowo," terangnya.
"Menurut saya sebaiknya kalau bicara itu, sejarah jangan dilupakan," imbuhnya
Karding juga menilai pernyataan Prabowo itu kurang tepat. Apalagi, Prabowo tak pernah bekerja untuk rakyat.
"Mohon maaf ya, dengan segala hormat saya ke Pak Prabowo, justru saya melihat beliau belum bekerja apa-apa untuk rakyat kita. Saya belum melihat, kecuali (hanya) jargon, dan bunyi-bunyian yang nilainya besar," ujarnya.
Prabowo sebelumnya mengatakan sistem ekonomi Indonesia saat ini adalah ekonomi kebodohan, bahkan lebih parah dari ekonomi neoliberal
"Bukan ekonomi neolib lagi ini, lebih parah dari neolib. Ini harus istilah baru dari neolib, ini menurut saya ekonomi kebodohan. The economics of stupidity. Ini yang terjadi," kata Prabowo, di Rakernas LDII, Pondok Gede, Jakarta, Kamis (11/10).
ADVERTISEMENT