Tim Jokowi: Penghitungan Suara di Rumah Pak Amien Saja, Tak Ada Soal

27 Maret 2019 12:03 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Aria Bima. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Aria Bima. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Amien Rais, menolak penghitungan suara di Hotel Borobudur karena banyak jinnya alias berpotensi terjadi kecurangan. Menanggapi hal itu, Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Aria Bima, menantang penghitungan suara dilakukan di rumah Amien Rais.
ADVERTISEMENT
Aria menjelaskan saat ini bukan era 70-an atau 80-an seperti era Amien Rais, yang pada saat itu, sistem penghitungan tak ada kontrol dari masyarakat.
"Jadi ada quick count, ada real count, setiap partai juga akan menghitung. Begitu ditandatangani, begitu selesai penghitungan di TPS, dokumen itu bisa langsung difoto pakai iPhone, pakai smartphone dan itu bisa langsung dikirim ke facebook, ke IG, ke twitter ke timsesnya," kata Aria di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (27/3).
Amien Rais saat menjadi pembicara pada Seminar Bongkar Karut Marut DPT di Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, Selasa (26/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sejauh ini, Aria mengaku tidak melihat ada satu cara yang berpotensi untuk melakukan kecurangan. Untuk meyakinkan tak ada kecurangan, Aria tak masalah bila penghitungan suara dilakukan di rumah Amien Rais.
"Jadi, mau di KPU, mau di tengah Lapangan Banteng atau di Borobudur, kalau perlu di rumahnya Pak Amien Rais saja ya, ndak ada soal," katanya.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh, Aria menilai saat ini eranya sudah sangat transparan. Saksi paslon 01 maupun paslon 02 hingga saksi parpol, menurut Aria, juga memiliki sistem masing-masing untuk mengawal penghitungan suara.
Suasana uji coba penghitungan suara menggunakan Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) di KPU. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
Oleh karenanya, bagi Aria, tak perlu terlalu khawatir bahwa akan ada perhitungan yang curang. Sebab saat ini sudah era transparansi dengan teknologi, di daerah mana pun bisa langsung didokumentasikan.
"Ini yang saya kira imajinasi-imajinasi Pak Amien Rais yang sangat sensasional, yang imajiner, yang bayangan dia masih pemilu di tahun 1970 atau 1980. Enggak relavan menurut saya," tegas politikus PDI Perjuangan itu.
Sebelumnya, Amien Rais menolak penghitungan suara pemilu serentak 2019 dilakukan di Hotel Borobudur, seperti yang selama ini dilakukan. Amien menuding Hotel Borobudur banyak jin dan genderuwo, istilahnya untuk merujuk potensi kecurangan.
ADVERTISEMENT
"Besok perhitungan hasil pemilu jangan pernah di Hotel Borobudur. Mereka banyak jin, banyak genderuwo di sana," ujar Amien di Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, Selasa (26/3).
Hotel Borobudur menjadi lokasi tabulasi suara pada Pemilu 2004 dan 2009. Sedang pada Pemilu 2014 dan 2019 dipusatkan di gedung KPU.