Tim Jokowi Perkuat Basis Suara dari Parpol Pengusung Secara Teritorial

8 Februari 2019 2:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasto Kristiyanto, dalam acara konsolidasi TKD Jokowi-Ma'ruf Amin Jawa Barat di Cianjur,  Kamis (7/2). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hasto Kristiyanto, dalam acara konsolidasi TKD Jokowi-Ma'ruf Amin Jawa Barat di Cianjur, Kamis (7/2). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Hasto Kristiyanto memimpin rapat pemenangan pasangan capres-cawapres nomor urut 01, bersama sembilan ketua partai Koalisi Indonesia Kerja di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Kamis (7/2) malam. Hasto mengatakan konsolidasi ini untuk menguatkan teritorial khususnya di Cianjur.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil rapat, Hasto mengungkap pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandi tidak didukung kekuatan teritorial partai pengusung. Dia menyebut kekuatan Prabowo-Sandiaga hanya Gerindra. "Karena kekuatan dari Pak Prabowo dan Sandiaga ini sebenarnya ke Gerindra, dari evaluasi dari temen-teman tadi, mereka tak didukung oleh kekuatan teritorial," ungkap Hasto. Maka dari itu, sembilan partai pengusung pasangan calon presiden petahana Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, menggalang kekuatan untuk mencapai target pemenangan 60 persen. Mereka merancang strategi untuk mengikis kekuatan teritorial lawan yang lemah. Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf membagi tugas dan peran masing-masing partai. Misal, PPP dan PKB membawa pendekatan dan perspektif positif ketika isu keagamaan dipakai menyerang Jokowi di Cianjur.
Hasto Kristiyanto, dalam acara konsolidasi TKD Jokowi-Ma'ruf Amin Jawa Barat di Cianjur, Kamis (7/2). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
"Ini basis-basis PKB dan PPP akan bergerak menggunakan isu itu, melihat secara objektif," kata Hasto. Golkar dan PDIP akan melakukan penetrasi ke basis masyarakat kelas menengah dan wong cilik. Kerjasama ini untuk menurunkan suara Partai Gerindra. Keuntungannya bakal terbagi ke partai-partai pecahan Golkar, seperti Hanura dan NasDem. "Karena buat kami kalau Gerindra turun dan membawa kenaikan bagi Golkar, Hanura dan Nasdem, itu keuntungan politik," kata Hasto. Sementara, PKB dan PPP yang masuk ke basis pemilih Islam akan meruntuhkan suara PKS. "Ketika PKS turun dan membawa keuntungan bagi PPP dan PKB, itu sudah keuntungan politik bagi kami," imbuh Hasto. Sekretaris Jenderal PDIP itu juga memandang turunnya suara partai koalisi lawan akan menguntungkan partai baru yang berlaga ke parlemen. Seperti PSI, Perindo, dan PKPI. Sebab, basis suara tiap partai tak saling berhimpitan.
ADVERTISEMENT
Dalam Rapat tersebut dihadiri lengkap Ketua DPC Cianjur tiap partai Koalisi Indonesia Kerja. Mulai dari PDIP, Golkar, PPP, PKB, Hanura, NasDem, PSI, Perindo, dan PKPI. Serta elemen relawan pendukung Jokowi di Cianjur. Hasto ditemani juga Wasekjen PDIP dan Juru Bicara TKN Ahmad Basarah, serta, Ketua DPD PDIP Jabar yang juga Wakil Ketua TKD Jabar TB Hasanuddin. Rapat konsolidasi ini merupakan bagian Safari Kebangsaan VII PDIP di Jabar.