Tim Jokowi Serahkan ke Bawaslu soal Pose 1 Jari Sri Mulyani dan Luhut

4 November 2018 20:23 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasto Kristiyanto (tengah) di hotel Santika Bogor. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hasto Kristiyanto (tengah) di hotel Santika Bogor. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pose satu jari yang dilakukan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan saat pertemuan IMF-World Bank di Bali berbuntut pelaporan ke Bawaslu RI.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, pose tersebut dianggap mengampanyekan paslon nomor urut satu di Pilpres 2019 Jokowi-Ma'ruf Amin.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, mengaku pihaknya menyerahkan seluruh keputusan terkait pose satu jari dua menteri Kabinet Kerja di event Internasional tersebut ke Bawaslu. Diketahui Bawaslu pada Selasa (6/11) akan menyampaikan hasil putusan soal pose satu jari tersebut.
"Bawaslu punya kewenangan, yang penting punya aturan main. Tapi saat itu suasananya positif, ketika para pimpinan dunia memberikan aspirasi terhadap keberhasilan penyelenggaraan dari annual meeting tersebut," ujar Hasto saat menghadiri soft launching Rumah Aspirasi Rakyat Jokowi-Ma'ruf di Jalan Proklamasi 46, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (4/11).
Menkomaritim Luhut Binsar di Bawaslu. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Menkomaritim Luhut Binsar di Bawaslu. (Foto: Dok. Istimewa)
Kamis (2/11) lalu, Bawaslu telah memeriksa Sri dan Luhut. Keduanya dicecar 28 pertanyaan seputar isi dari laporan yang disampaikan pelapor berkaitan dengan kegiatan annual meeting IMF-World Bank di Bali. Dari 28 pertanyaan yang diajukan, Bawaslu akan mengkaji lebih lanjut seluruh jawaban yang telah diberikan Luhut dan Sri.
ADVERTISEMENT
"Kalau tidak terbukti, nanti status laporan bahwa laporan ini tidak memenuhi unsur pelanggaran pemilu. Tapi kalau terbukti, akan kami teruskan ke penyidik kepolisian," tutur Anggota Bawaslu, Ratna Dewi Pettalolo.
Terkait hal ini, Luhut pun sudah memberikan penjelasan. Usai diperiksa Bawaslu, Luhut mengaku seluruh aksinya di forum internasional tahunan tersebut dilakukan secara spontan.
"Ya, dijelaskan enggak ada (kampanye), boro-boro mikir kampanye. Kita masih sibuk dengan kerja di sana. 'Kan semua enggak ada, tidak ada dalam urusan kampanye," ucap Luhut usai pemeriksaan.