news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tim Jokowi soal Indonesia Punah: Lagu Lama, Prabowo Delegitimasi Moral

24 Februari 2019 10:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Presiden Prabowo Subianto saat mengahadiri acara Silaturahmi Akbar bersama ribuan pendukungnya di Medan. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon Presiden Prabowo Subianto saat mengahadiri acara Silaturahmi Akbar bersama ribuan pendukungnya di Medan. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani, menilai pernyataan Prabowo Subianto soal Indonesia bakal punah merupakan lagu lama dan sudah basi. Ia meyakini masyarakat Indonesia tidak terprovokasi dengan pernyataan itu
ADVERTISEMENT
"Pernyataan Prabowo yang diulang-ulang bahwa Indonesia dalam keadaan tidak baik dan di ujung kepunahan karena sumber daya alamnya dikuasai asing adalah lagu lama yang sudah basi tapi terus diputar-putar ulang. Tanpa kejelasan agenda konkretnya kalau dia yang terpilih sebagai presiden," kata Arsul melalui pesan singkat, Minggu (24/2).
"TKN yakin mayoritas masyarakat kita tidak akan terkecoh atau terprovokasi dengan jargon-jargon yang disampaikan Prabowo," sambungnya.
Ia mencontohkan, telah terbukti dalam debat kedua, Prabowo tak sekalipun memberikan solusi terkait masalah sumber daya alam di Indonesia. Baginya, Prabowo hanya mengumbar ketakutan.
"Lebih-lebih lagi ketika Prabowo mengakui bahwa ia termasuk elite yang via perusahan-perusahaannya melakukan penguasaan tanah dari lima kali luas wilayah DKI," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Arsul bahkan menyebut Prabowo telah kehilangan legitimasi moral karena terus menggoreng isu Indonesia bakal punah.
"Prabowo sudah kehilangan legitimasi moral untuk bicara soal penguasaan sumber daya alam ketika dirinya menjadi bagian dari mereka yang melakukan penguasaan itu," tutur dia.
Sekjen PPP Arsul Sani. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
Kondisi saat ini, lanjut Arsul, bukan tercipta pada pemerintahan Jokowi. Namun, sudah ada sejak zaman Orde Baru ketika Soeharto dan DPR membuat UU No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing yang membuka keran investasi asing di Indonesia.
"Dan seiring dengan makin menguatnya globalisasi maka arus modal dan kepemilikan aset lintas negara terus tumbuh. Jadi kalau Prabowo terus-terus bicara soal itu maka sesungguhnya dia sedang menyalahkan Pak Harto yang adalah mertuanya dan Pak SBY yang partainya mendukung dia," urai Arsul.
ADVERTISEMENT
"Justru di zaman Jokowi berusaha selangkah demi selangkah diatasi dengan pengambilalihan saham Freeport, penguasaan beberapa blok migas seperti Rokan," tutupnya.
Prabowo Subianto sebelumnya menyebut ia selaku purnawirawan TNI sudah seharusnya menikmati masa pensiun. Tetapi, melihat kondisi Indonesia saat ini yang menurutnya di ujung kepunahan, ia tak ingin beristirahat.
"Saya ini sebenarnya purnawirawan (TNI) yang sudah harusnya istirahat. Tapi saya melihat negara tidak dalam keadaan baik," ujar Prabowo saat menghadiri acara silaturahmi akbar dengan pendukungnya di Regale International Convention Center, Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu (23/2).
Prabowo menilai saat ini kekayaan Indonesia hanya dinikmati segelintir orang saja. "Saya melihat bangsa Indonesia di ujung punah," ujarnya.