Tim Jokowi soal Tanda Satu Jari di IMF-World Bank: Enggak Ada Gunanya

17 Oktober 2018 19:52 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani di rangkul Christine Legarde saat berjalan meninggalkan Hall BNDCC, Bali. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani di rangkul Christine Legarde saat berjalan meninggalkan Hall BNDCC, Bali. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polemik pose tunjuk satu jari dan dua jari di acara penutupan IMF-World Bank pada Minggu (14/10) di Bali terus menjadi perbincangan.
ADVERTISEMENT
Lantaran, Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani diduga mengarahkan Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengacungkan salam satu jari sesuai nomor urut Jokowi - Ma'ruf Amin.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding menilai tidak ada niat dari Luhut dan Sri Mulyani untuk menjadikan ajang IMF-World Bank sebagai panggung kampanye pilpres.
"Ya kan Pak Luhut sudah jawab sekedar bercanda, kedua sebenarnya yang dimaksud satu itu Indonesia nomor satu dalam penyelenggaraan sebenarnya itu, penyelenggaran IMF kegiatan yang kemudian perfectl-ah kira kira gitu," ujar Karding di Posko Cemara, Jakarta, Rabu (17/10).
"Bahwa kemudian ternyata ini menjadi isu politik ya itulah fakta politiknya tapi saya kira tidak ada niat dari Pak Luhut, Bu Sri Mulyani," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Karding melihat tidak ada dampaknya jika berkampanye dengan memanfaatkan panggung event IMF-World Bank, karena para pesertanya merupakan delegasi dari berbagai belahan negara lain bukan WNI.
"Apa urusannya kita berkampanye sih enggak ada gunanya wong itu enggak punya hak pilih kok, itu soal spontan spontan begitu saja," pungkasnya.
Sebelumnya, sempat viral di medsos Luhut dan Sri Mulyani terlihat mengarahkan Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim. Padahal saat yang bersamaan mereka mengacungkan dua jari.
"Jangan pakai dua, bilang not two," kata Sri Mulyani.
Luhut kemudian menyampaikan hal itu ke Lagarde dan Kim. Lantas Lagarde dan Kim pun mengubah pose jarinya menjadi satu jari.
ADVERTISEMENT
"Two is for Prabowo, one is for jokowi," kata Sri Mulyani kepada Lagarde.