Tim Jokowi: UN Perlu Dipertahakan untuk Lihat Standar Kompetensi Siswa

18 Maret 2019 12:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wasekjen Golkar, Ace Hasan Syadzily Foto: Fahrian Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wasekjen Golkar, Ace Hasan Syadzily Foto: Fahrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin tak sependapat dengan rencana cawapres 02 Sandiaga Uno menghapus Ujian Nasional (UN), jika terpilih di Pilpres 2019. Juru Bicara TKN, Ace Hasan Syadzily, mengatakan UN diselenggarakan untuk mengetahui parameter kelayakan peserta didik.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, UN perlu dipertahankan. Apabila UN dihapus, Ace mempertanyakan kebijakan apa yang digunakan pemerintah untuk melihat kompetensi siswa.
"Kalau tak ada UN, lalu apa standar nasional yang kita jadikan parameter sebagai peserta didik? Negara kita perlu ada standar, salah satunya adanya parameter untuk melihat kompetensi dari peserta didik tersebut. Jadi menurut saya, proses UN, UN harus tetap dipertahankan," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (18/3).
Ace mengatakan pelaksanaan UN sempat menjadi pembahasan panjang sebelum menghasilkan kesepakatan. Menurutnya, yang harus jadi perhatian bukannya wacana penghapusan UN, tapi peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Foto: Antara/David Muharmansyah
"Ini pernah jadi pembahasan panjang dan kita harus punya parameter atau kompetensi, sebagai tanda kelulusan secara nasional, sebagai standar pendidikan kita. Yang harus ditingkatkan itu bukan standarnya, tapi prasarana dan sarana yang mengarah pada kesamaan standar secara nasional," kata dia.
ADVERTISEMENT
Karena itu, kata dia, pemerintahan Jokowi telah berupaya melakukan pemerataan sarana pendidikan di wilayah tertinggal, terpencil, dan terluar di Indonesia.
"Itulah yang dilakukan Jokowi dengan apa yang dilakukan pidato itu pada fasilitas pendidikan pada daerah 3T. Itu yang kita dorong pemerataan pendidikan, termasuk standarnya itu harus diberikan pemerataan," ujar Ace.
"Di Jawa harus sama dengan Papua, di Jawa harus sama dengan di Kaltim. Kalau enggak ada UN, bagimana kita bisa mengukur standar kompetensi kelulusan para siswa itu?" pungkasnya.
Cawapres no urut 02, Sandiaga Uno mengikuti Debat Ketiga Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pemilu 2019 di Hotel Sultan, Minggu, (17/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sebelumnya, dalam debat debat ketiga antara dua cawapres, Sandi berjanji akan menghapus UN dan mengganti dengan konsep sekolah sesuai dengan minat dan bakat peserta didik.
"Kita juga pastikan bahwa sistem UN dihentikan, diganti dengan penerusan minat dan bakat. Kami juga memiliki konsep sekolah link and match, di mana kita hadirnya penyedia lapangan kerja dan pencipta lapangan kerja tersambung dengan dunia pendidikan," tutur Sandi, Minggu (17/3).
ADVERTISEMENT