Tim Prabowo Ingin Ponpes Mandiri daripada Negara Alokasikan Rp 10-20 T

30 Desember 2018 8:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres 01, Joko Widodo berbincang dengan Cawapres 01 Ma'ruf Amin. (Foto: Dok. TKN Jokowi-Ma'ruf)
zoom-in-whitePerbesar
Capres 01, Joko Widodo berbincang dengan Cawapres 01 Ma'ruf Amin. (Foto: Dok. TKN Jokowi-Ma'ruf)
ADVERTISEMENT
Cawapres 01 Ma'ruf Amin telah berbincang dengan capres Jokoqi untuk membahas kondisi umat muslim. Ma'ruf menyebut, mereka berdiskusi mengenai perkembangan pesantren di Indonesia. Salah satu point yang dibahas adalah alokasi dana Rp 10-20 triliun dari jumlah APBN untuk pembangunan pesantren.
ADVERTISEMENT
Sebab, selama ini Ma'ruf melihat minimnya bantuan dana untuk pesantren, khususnya untuk pesantren-pesantren ahlussunnah wal jama'ah (Aswaja) di sejumlah daerah di Indonesia.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono mengatakan selama ini memang ada alokasi khusus dari pemerintah melalui APBN untuk pembangunan pesantren.
"Ya kita tahu selama ini memang dari APBN ada alokasi untuk pesantren, saya rasa itu baik baik saja," kata Ferry saat dikonfirmasi, Minggu (30/12).
Waketum Gerindra Ferry Juliantono. (Foto: Soejono Eben/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Waketum Gerindra Ferry Juliantono. (Foto: Soejono Eben/kumparan)
Meski demikian, Ferry berharap agar pesantren tidak terus menerus berharap bantuan dari pemerintah. Menurutnya, pesantren mulai harus membuat suatu kegiatan usaha yang mandiri.
"Tapi ya sebaiknya harus dipikirkan bagaimana caranya mulai membangun institusi ekonomi yang memiliki kegiatan usaha yang produktif sehingga bisa membiayai kegiatan-kegiatan pendidikan pesantrennya sehingga mandiri," ucap Ferry.
ADVERTISEMENT
Ferry mengatakan, jika nanti Prabowo terpilih sebagai presiden, pemerintah tetap akan mengalokasikan dana untuk pembangunan pesantren. Tapi disamping itu pemerintah juga akan berusaha mendorong agar pesantren dapat mandiri dan mempunyai kegiatan yang produktif.
"Ya pesantren selain ada pembiayaan dari APBN atau APBD harus didorong menjadi institusi yang mempunyai kegiatan usaha produktif juga, kemudian pelatihan santri ditingkatkan seperti santri preneur. Kita dorong, kita bantu supaya punya kegiatan usaha yang produktif misal punya rumah sakit, punya usaha macam-macam dan sebagainya," ujar Ferry.