Tim Prabowo: Jokowi Jangan Pakai Fasilitas Negara ke Lokasi Gempa Palu

29 September 2018 17:26 WIB
Waketum Gerindra Ferry Juliantono (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Waketum Gerindra Ferry Juliantono (Foto: Ricad Saka/kumparan)
ADVERTISEMENT
Korban gempa berkekuatan 7,4 magnitudo dan tsunami yang meluluhlantakkan Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, sangat membutuhkan bantuan.
ADVERTISEMENT
Juru bicara capres cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferry Juliantono mengatakan, pemerintah wajar menyalurkan bantuan kepada korban gempa. Namun ia mempermasalahkan status Jokowi yang saat ini juga menjadi salah satu kandidat capres di Pilpres 2019.
Dalam memberikan bantuan, Ferry tak ingin bantuan yang diberikan Jokowi di luar tugasnya sebagai presiden, memanfaatkan fasilitas negara yang dimiliki oleh Jokowi sebagai presiden.
"Kandidat (presiden) pun juga bisa datang. Cuma yang jadi masalah kan salah satu kandidat ini sekarang posisinya sebagai presiden. Tentu ini yang harus dibatasi jangan sampai kemudian fasilitas kenegaraan kemudian juga digunakan," kata Ferry di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (29/9).
Menurutnya, dalam waktu dekat Prabowo-Sandi akan mendatangi Donggala dan Palu untuk memberikan bantuan secara langsung.
ADVERTISEMENT
"Tapi di luar itu dalam waktu dekat ini kita harus kita akan ke sana. Kemarin ke Lombok pun Pak Prabowo Subianto Pak Sandiaga Uno juga datang dan memberikan bantuan," kata dia.
Selain capres yang tidak boleh menggunakan fasilitas negara, Ferry juga meminta agar partai politik dapat memberikan bantuan tanpa mengikusertakan atribut partai.
"Cuma memang kalau aturannya melarang penggunaan atribut partai, ya saya rasa kita bisa tetap menolong tanpa harus menggunakan atribut partai," ucap Ferry.
Ferry mengatakan, setiap elemen masyarakat wajib membantu korban gempa dan tsunami. Apalagi, musibah itu telah melumpuhkan kota serta jaringan komunikasi.
"Kalau menurut saya setiap anak bangsa kita wajib menolong anggota keluarga daerah yang kena musibah, dan rasanya kita harus datang membantu. Apa lagi gempanya besar dan kemudian terkena tsunami semua infrastruktur yang vital," tutupnya.
ADVERTISEMENT