Tim Prabowo ke Jokowi: Kami Bukan Politik Genderuwo, Tapi Kerja Legowo

9 November 2018 12:29 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tsamara Amany (kiri) dan Faldo Maldini (kanan) menjadi pembicara di acara Milenial Fest di Ballroom Djakarta Theater Jakarta (28/10/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tsamara Amany (kiri) dan Faldo Maldini (kanan) menjadi pembicara di acara Milenial Fest di Ballroom Djakarta Theater Jakarta (28/10/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Timses Prabowo-Sandi merespons pernyataan Presiden Joko Widodo soal maraknya politik genderuwo belakangan ini. Jokowi menilai, saat ini banyak politikus menyebarkan propaganda ketakutan kepada rakyat.
ADVERTISEMENT
Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Faldo Maldini, menilai pernyataan Jokowi itu ditujukan bukan hanya kepada kubunya. Sebab, banyak juga timses Jokowi-Ma'ruf yang sering kali mencaci-maki.
"Mungkin ada dari pendukung Pak Prabowo dan Pak Sandi. Tapi juga tidak kalah banyak di antara pendukung petahana. Imbauan semacam itu saya kira penting disampaikan presiden, untuk kedua pendukung," ujar Faldo ketika dihubungi, Jumat (9/11).
Selain itu, Faldo tak setuju jika kubunya dicap menerapkan politik genderuwo. Sebab, kubunya selalu menyampaikan narasi kerja ikhlas. Inilah yang terus menerus digaungkan baik Prabowo, Sandi, maupun timsesnya.
"Tidak cocok politik genderuwo dituduhkan ke pendukung kami, saya kira tidaklah. Kami ini politik kerja legowo. Bang Sandi kan dari dulu taglinenya empat AS, kerja keras, ikhlas, cerdas, tuntas," tutur dia.
ADVERTISEMENT
"Politik kerjo legowo itu kerja ikhlas sudah dari dulu dikampanyekan cawapres kami ke mana-mana," lanjut politikus PAN ini.
Faldo menegaskan, Sandi sudah berkampanye ke mana-mana untuk menyebarkan semangat positif. Misalnya, Sandi menyampaikan bagaimana ini mengembangkan usahanya hingga memiliki puluhan ribu karyawan.
Ia pun meminta polemik politik genderuwo ini tidak diperpanjang. Menurut dia, lebih baik dua paslon mengembangkan kampanye positif dengan banyak memberikan kontribusi bagi rakyat.
"Daripada kita bahas genderuwo, lebih baik kita fokus caranya buat mendorong anak bangsa, berkontribusi lewat kerjo legowo. Banyak lapangan kerja baru, banyak yang bisa melamar calon pasangannya dengan pede," tutup dia.
Ma'ruf Amin, Jokowi, Prabowo, Sandiaga Uno (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ma'ruf Amin, Jokowi, Prabowo, Sandiaga Uno (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Sebelumnya, saat membagikan sertifikat tanah di Tegal, Jokowi menyesalkan banyaknya politikus yang menyebarkan ketakutan kepada masyarakat. Padahal, justru masyarakat tidak dibuat takut dengan kondisi bangsa saat ini.
ADVERTISEMENT
"Masak masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Enggak benar kan? Itu sering saya sampaikan, itu namanya politik genderuwo, nakut-nakuti," jelas Jokowi, Jumat (9/11). Genderuwo adalah hantu yang terkenal dalam mitologi Jawa.