news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tim Prabowo Minta DPT Ditunda, KPU Sebut Sudah Ditetapkan di Kab/Kota

5 September 2018 16:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisioner KPU RI memimpin Rapat Pleno Rekapitulasi daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional Pemilu 2019 di Gedung KPU RI, Jakarta, Rabu (5/9). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner KPU RI memimpin Rapat Pleno Rekapitulasi daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional Pemilu 2019 di Gedung KPU RI, Jakarta, Rabu (5/9). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sekjen parpol pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno turun langsung ikut dalam rapat pleno KPU rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2019. Padahal, tim Jokowi-Ma'ruf Amin hanya diwakilkan oleh tim penghubung.
ADVERTISEMENT
Kedatangan sekjen Gerindra, PKS, Demokrat, dan PAN itu untuk menyuarakan adanya dugaan 25 juta pemilih ganda dalam DPT yang sudah direkap sebelumnya di tingkat provinsi. Mereka meminta penetapan DPT ditunda karena ada DPT ganda.
Sekjen Gerindra Muzani menyebut pihaknya menemukan 25 juta data ganda baik NIK, nama, alamat dan tanggal lahir dari DPT yang diserahkan KPU hasil rekapitulasi di provinsi. Data itu juga belum sepenuhnya diserahkan KPU ke parpol.
"Rapat KPU hari ini meminta penundaan atas penetepatan DPS menjadi DPT karena kita minta agar KPU pertama menyerahkan 185 juta data tersebut, yang kedua KPU perlu mengklarifikasi adanya dugaan ganda," ucap Muzani saat tiba di gedung KPU, Jakarta, Rabu (5/9).
Kondisi Rapat Pleno KPU, Rabu (5/9). (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Rapat Pleno KPU, Rabu (5/9). (Foto: Raga Imam/kumparan)
Muzani menyarankan agar KPU bersama parpol dan Bawaslu menyisir lagi bersama-sama data ganda di DPT, sebelum digunakan untuk Pemilu 2019. Secara rinci penyisiran data dilakukan oleh tim khusus dari semua unsur.
ADVERTISEMENT
Di rapat, Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan menyebut penyisiran itu penting agar DPT Pemilu 2019 betul-betul sempurna dan tak ada yang ganda atau berpotensi disalahgunakan.
"Saya berharap nanti ada kesempatan untuk pimpinan untuk kita dengarkan agar masyarakat tahu bahwa angka ini besar bisa kita sisir sama-sama dengan tujuan kita rapikan sama-sama," tuturnya.
Merespons hal itu, Ketua KPU Arief Budiman menyatakan agenda pleno hari ini sebetulnya hanyalah rekapitulasi DPT yang sudah ditetapkan di tingkat kabupaten/kota, bukan lagi penetapan.
"Jadi sebagaimana ketentuan diatur UU, penetapan daftar pemilih dilakukan di kabupaten kota. Yang kita rekap ini DPT, kalau DPS sudah kita lakukan beberapa waktu lalu," ucap Arief.
Komisioner KPU RI memimpin Rapat Pleno Rekapitulasi daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional Pemilu 2019 di Gedung KPU RI, Jakarta, Rabu (5/9). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner KPU RI memimpin Rapat Pleno Rekapitulasi daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional Pemilu 2019 di Gedung KPU RI, Jakarta, Rabu (5/9). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Menurutnya, saat penetapan DPT di tingkat kabupaten kota, KPU sudah menyerahkan salinan datanya ke parpol untuk direkap di tingkat provinsi. Angkanya diketahui total ada 187 pemilih baik pemilih di dalam negeri atau luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Jadi sebetulnya, analisis data sudah bisa dilakukan sejak ditetapkan di kabupaten kota," terang mantan ketua KPU Jatim itu.
Soal klaim data ganda, Arief menjelaskan bahwa yang disebut ganda itu harus memenuhi seluruh elemen daftar pemilih, atau disebut ganda identik. Karena bisa jadi nama dan alamat sama, tapi orangnya berbeda alias bukan ganda.
"Ada tujuh elemen itu kalau sama persis maka dia ganda. Tapi kalau hanya nama sama, belum tentu ganda. Kemudian nama dan tanggal lahir sama, bisa juga orang yang sama, bisa juga tidak," paparnya.
"Jadi kalau seluruh elemen yang kita tampilkan sama semua, itu kemudian disebut ganda identik dan memang harus dibersihkan dari sistem," pungkasnya. Barulah jika didapati ganda identik bisa diverifikasi lagi.
Komisioner KPU RI memimpin Rapat Pleno Rekapitulasi daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional Pemilu 2019 di Gedung KPU RI, Jakarta, Rabu (5/9). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner KPU RI memimpin Rapat Pleno Rekapitulasi daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional Pemilu 2019 di Gedung KPU RI, Jakarta, Rabu (5/9). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT