news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tim Prabowo Nilai di Era Jokowi Hanya Terdengar Urusan Teknis Proyek

15 Januari 2019 0:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sudirman Said. (Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sudirman Said. (Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said, menanggap pidato Prabowo sebagai sebuah oase yang sudah lama tak didengar oleh masyarakat Indonesia. Sebab menurutnya saat ini jarang Kepala Negara berbicara hal besar tentang bagaimana mengurus bangsa dan negara. Sudirman menilai yang selama ini didengungkan dalam pidato Jokowi, hanya urusan teknis proyek.
ADVERTISEMENT
"Yang kita dengar selama ini adalah urusan teknis proyek dan bangunan," ucap Sudirman Said dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/1)
"Padahal pendiri bangsa kita mendahulukan membangun jiwa bangsa, baru badannya," imbunya.
Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) saat berada di JCC dalam acara pidato kebangsaan Prabowo, Senayan, Jakarta, pada Senin (14/1). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) saat berada di JCC dalam acara pidato kebangsaan Prabowo, Senayan, Jakarta, pada Senin (14/1). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan )
Sudirman Said berpandangan, pidato kebangsaan yang berisi visi misi oleh Prabowo di JCC Senayan, Jakarta, serasa menghidupkan kembali roh kehidupan berbangsa dan benergara. "Suatu pidato yang mencakup seluruh aspek kehidupan bernegara yang sesungguhnya," tutur mantan Menteri ESDM itu.
Sudirman Said lalu menyoroti kebijakan impor di era pemerintahan Presiden Jokowi. Menurut Sudirman, semakin besar Indonesia mengimpor kebutuhan, maka semakin besar pula Indonesia memiliki ketergantungan.
"Karena itu swasembada menjadi salah satu strategi big push atau dorongan besar," terang Sudirman Said.
ADVERTISEMENT
Di sisi penegakan hukum, Sudirman Said melanjutkan, pidato Prabowo yang menyinggung institusi Korps Bhayangkara sebagai peringatan agar netral dalam setiap kebijakannya, apalagi saat pemilu.
"Prabowo merespon juga dengan memberi wanti-wanti kepada seluruh aparat pemilu netral aparat, intelegen, netral, aparat kepolisian supaya bekerja untuk rakyat jadi kita saya senang mendengar itu semua," pungkasnya.