news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tim Prabowo-Sandi soal Award PSI: Partai Nol Koma Pencari Sensasi

5 Januari 2019 11:19 WIB
comment
29
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paslon Capres - Cawapres Nomor 2, Prabowo dan Sandiaga Tiba di Monas (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Paslon Capres - Cawapres Nomor 2, Prabowo dan Sandiaga Tiba di Monas (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
PSI memberikan penghargaan 'Kebohongan Award Awal Tahun 2019' kepada tiga tokoh politik, yakni pasangan calon Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno serta Wasekjen Demokrat Andi Arief.
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade menyatakan award itu adalah upaya PSI dalam mencari sensasi untuk menaikkan popularitas di mata masyarakat. Sebab, ia melihat masa depan PSI untuk lolos ke parlemen sangat kecil.
"Namanya juga PSI, Partai Sensasi Indonesia, ini kan partai yang nol koma satu, tentu PSI mencari sensasi untuk menambah popularitas. Dia memang sengaja mencari sensasi agar popularitas mereka naik, numpang tenar dari Pak Prabowo dan Pak Sandi," ujar Andre ketika dihubungi, Sabtu (5/1).
Wasekjen Gerindra Andre Rosiade (Foto: Instragam @andre_roside)
zoom-in-whitePerbesar
Wasekjen Gerindra Andre Rosiade (Foto: Instragam @andre_roside)
Andre memastikan, pihaknya tidak akan mengikuti langkah dari Partai Demokrat yang berniat melaporkan PSI ke polisi. Karena, jika dibawa ke ranah hukum, maka PSI lah yang akan lebih diuntungkan.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, sikap BPN Prabowo-Sandi akan membiarkan segala tindakan PSI dan tetap fokus pada pemenangan di Pilpres 2019.
"Memang itu yang ditunggu-tunggu sama mereka (PSI). Jadi, lebih baik dicuekin aja, mereka itu enggak ada rekam jejak, cuma numpang tenar sehingga harapannya mereka popularitas dan elektabilitas bisa naik. Rakyat ini sudah cerdas, tahu mana partai yang cuma cari sensasi," pungkasnya.
Dara Nasution (kiri), Raja Juli Antoni (tengah), Tsamara Amany (kanan). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dara Nasution (kiri), Raja Juli Antoni (tengah), Tsamara Amany (kanan). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Sebelumnya, Sekjen PSI Raja Juli Antoni mengatakan, pemberian 'hoaks award' itu lantaran ketiganya telah memunculkan hoaks besar di awal tahun 2019. Rentetan berita bohong itu dianggap PSI sebagai bencana tsunami hoaks yang melanda Indonesia di tahun politik.
"(Awal) tahun baru 2019 ini kita sudah diserang oleh tsunami hoaks, tsunami fitnah, dan dalam konteks itu DPP PSI merasa perlu untuk memberikan kebohongan award kepada 3 orang produser hoaks di negeri ini," ujar Raja Juli di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Jumat (4/1).
ADVERTISEMENT