Tim Prabowo Sebut Hasil Survei LSI Denny JA Jauh dari Kenyataan

6 Maret 2019 14:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sudirman Said di sela-sela Talkshow Bedah Program Capres-Cawapres di Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (6/3). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sudirman Said di sela-sela Talkshow Bedah Program Capres-Cawapres di Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (6/3). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said, angkat bicara soal hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin kembali unggul dalam Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
LSI Denny JA dalam penyampaian hasil survei pada Selasa (5/3) menyatakan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mencapai 58,7 persen, sementara Prabowo-Sandi hanya 30,9 persen. Menurut Sudirman LSI Denny JA harus berkaca dari Pilkada DKI, Pilkada Jawa Tengah, dan Pilkada Jawa Barat.
“Pilkada DKI, Pilkada Jateng, Jabar, adalah kuburan bagi lembaga survei yang tidak kredibel. Berapa prediksi mereka jauh dari pada kenyataan. Termasuk yang Anda sebutkan tadi (LSI Denny JA),” kata Sudirman di sela-sela Talkshow Bedah Program Capres-Cawapres di Fisipol UGM, Rabu (6/3).
Pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat, LSI Denny JA mengeluarkan sigi pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang diusung Gerindra, PKS dan PAN berada dalam posisi terakhir dari tiga calon lainnya. Namun penghitungan resmi KPU, Sudrajat-Ahmad Syaikhu berada di urutan kedua. Hanya kalah tipis dari pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.
ADVERTISEMENT
Bahkan Sudirman menyebut, beberapa dari lembaga survei justru menjadi tim sukses salah satu kontestan. Menurut dia, itu sangat merusak demokrasi.
“Tadi DKI diprediksikan begitu, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan semua prediksi itu gagal karena ditengarai sebagian dari lembaga survei itu bukan menjadi pemrediksi independen, tapi menjadi bagian dari tim sukses satu kontestan itu sangat merusak demokrasi,” ujar dia.
Sudirman berharap pada Pilpres 2019 ini, lembaga survei akan diuji apakah masih bisa dipercaya masyarakat atau tidak. “Saya sangat berharap karena lembaga survei berasal dari masyarakat dari pendekatan ilmiah harus bisa menjaga objektivitas,” kata dia.
Survei elektabilitas capres-cawapres di Pemilu 2019. Foto: Dok. LSI Denny JA
Sementara itu, Direktur Relawan BPN Prabowo-Sandi, Ferry Mursyidan Baldan, mengatakan LSI Denny JA harus bercermin dari Pilgub DKI. Setiap lembaga survei harus memberikan pertanggungjawaban akademis apabila surveinya salah.
ADVERTISEMENT
“Bercermin saja pada pilgub DKI. Apa pertanggungjawaban LSI waktu Pilgub DKI? Dia tidak pernah menjelaskan pertanggungjawaban. Seolah-olah itu dilupakan. Ingat pilgub DKI makanya lembaga survei itu harus memberikan pertanggungjawaban akademisnya terhadap survei yang menghasilkan berbeda,” katanya.