Tim Prabowo soal Jokowi Sebut Politisi Sontoloyo: Bahasa Memecah Belah

24 Oktober 2018 11:41 WIB
Rahayu Sarawati. (Foto: Instagram/@rahayusaraswati)
zoom-in-whitePerbesar
Rahayu Sarawati. (Foto: Instagram/@rahayusaraswati)
ADVERTISEMENT
Kubu Prabowo-Sandi menyayangkan ucapan Presiden Jokowi yang menyebut politisi sontoloyo hanya karena kurang sependapat dengan kebijakan dana kelurahan. Seharusnya, sebagai kepala negara Jokowi lebih bisa menggunakan bahasa yang lebih santun dan tidak menimbulkan kontroversi di masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Ada baiknya beliau sebagai pemimpin bangsa berhenti menggunakan bahasa yang memecah belah bangsa. Jangan hanya menyuruh orang lain, tapi mungkin bisa juga diterapkan sendiri dan pada para pendukung beliau," ujar Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo kepada kumparan, Rabu (24/10).
Rahayu menjelaskan, wajar saja apabila ada sejumlah politisi yang melontarkan kritik atau tidak sepakat dengan kebijakan dana kelurahan tersebut. Secara pribadi dia sebenarnya juga sepakat dengan kebijakan dana kelurahan tersebut karena memang banyak keluhan dari warga yang tinggal di wilayah kelurahan dan tidak tersentuh dana desa.
Ia berpendapat, penerbitan kebijakan dana kelurahan itulah yang kurang tepat karena bertepatan pada momentum tahun politik. Seharusnya, jika pemerintah serius kebijakan ini sudah dikeluarkana sejak jauh-jauh hari.
ADVERTISEMENT
"Memang petahana harus menyadari bahwa wajar kalau ada yang menyayangkan timing dari turunnya kebijakan ini. Kan pasti akan menjadi pertanyaan dari para politisi mengapa tidak diturunkan di tahun-tahun sebelumnya. Kenapa harus di tahun politik?" tutur dia.
Presiden Jokowi tinjau fasilitas difabel di Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (1610). (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi tinjau fasilitas difabel di Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (1610). (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
Sebelumnya, Jokowi menjelaskan dana kelurahan nantinya bisa dimanfaatkan warga untuk membangun lingkungan. Seperti memperbaiki jalan hingga selokan seperti layaknya dana desa.
Namun sayangnya, belum diluncurkan, dana kelurahan sudah menjadi polemik di tengah masyarakat. Menurut Jokowi, hal tersebut merupakan ulah politikus yang ingin mempengaruhi masyarakat.
"Itulah kepandaian politikus untuk mempengaruhi masyarakat, hati-hati, banyak politikus baik-baik, tapi banyak juga politikus sontoloyo," tegas Jokowi.