Tim SAR Cari Korban Banjir dan Longsor di Tasikmalaya

8 November 2018 0:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi banjir (Foto: Antara/Hafidz Mubarak )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi banjir (Foto: Antara/Hafidz Mubarak )
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Korban hilang dan tewas akibat bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Selasa (6/11) pukul 04.00 WIB menelan korban. BNPB mencatat korban jiwa dalam bencana tersebut bertambah menjadi lima orang, sementara satu orang hilang.
ADVERTISEMENT
"Sebanyak 5 orang meninggal dunia  dan satu orang hilang akibat  terseret banjir dan tertimbun longsor," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/11).
Kelima korban meninggal itu yakni Mardin (52) warga Kecamatan Culamega, Elsa (5) warga Kecamatan Culamega, Aning (52) warga Kecamatan Culamega, Sapi’in (40) warga Kecamatan Cipatujah, dan Odin (45) warga Kecamatan Karang Nunggal.
Sementara satu orang yang masih dinyatakan hilang yakni Fajar Fian warga Desa Sindangreja Kecamatan Cikalong. Fajar hilang pada Selasa (6/11) sekitar pukul 10.00 WIB saat akan berenang di sungai dengan seorang temannya.
Sutopo menegaskan tim SAR gabungan kini terus melakukan pencarian terhadap Fajar. Menurut penurutan teman Fajar, bocah 10 tahun itu melompat ke sungai dan tereret arus lalu tenggelam.
ADVERTISEMENT
Saat ini, BPBD Kabupaten Tasikmalaya bersama aparat setempat dan relawan terus melakukan penanganan darurat. BPBD telah memberikan himbauan kepada masyarakat agar berhati-hati serta mengimbau warga warga yang dekat dengan lokasi agar mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Hal tersebut dilakukan sebagia upaya antipasi kemungkinan adanya banjir dan longsor susulan.
Akibat dari bencana banjir dan longsor ini, tercatat sebanyak 498 KK yang berada di Kecamatan Cipatujah, Kecamatan Karang Nunggal dan Kecamatan Culamega terdampak banjir juga jembatan di sungai Ciandum, Jalan Raya Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, roboh akibat luapan air sungai.
Mengatasi hal itu, BPBD telah menyiapkan jembatan darurat (bailey) sebagai akses jalan warga setempat. Sedangkan, arus lalu lintas dari Sindangbarang ke Tasikmalaya dialihkan melalui Pameungpeuk Garut dan kendaraan dari arah Pangandaran menuju Sindabarang dialihkan melalui Tasikmalaya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya di hari yang sama, banjir melanda sembilan desa di enam kecamatan di Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat pada Selasa (6/11) pukul 02.00 WIB. Banjir menyebabkan satu orang meninggal dunia, tercatat 602 KK atau 1.155 jiwa terdampak, dan sebanyak 4 KK atau 10 jiwa mengungsi. Saat ini, penanganan darurat dan pendataan masih dilalakukan oleh BPBD.
Sutopo menjelaskan umumnya puncak hujan berlangsung pada bulan Januari, sehingga kesiapan warga juga harus ditingkatkan. Ia mengungkapkan utnuk tips menghadapi banjir, longsor dan puting beliung, dapat dilihat pada website BNPB www.bnpb.go.id.
"Memasuki musim penghujan, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir, longsor serta puting beliung karena curah hujan yang terus meningkat," pungkasnya.