Tim SAR Gabungan Tambah 15 Penyelam untuk Cari Korban Lion Air

30 Oktober 2018 15:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Didi Hamzar Direktur Kesiapsiagaan Basarnas. (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Didi Hamzar Direktur Kesiapsiagaan Basarnas. (Foto: Raga Imam/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tim SAR gabungan menambah 15 penyelam untuk mencari korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang. Dengan demikian, total ada 50 penyelam yang akan terus bergerak mencari korban dan badan pesawat.
ADVERTISEMENT
“Dari Basarnas (Badan SAR Nasional) 35 orang. Kurang lebih ada 50 penyelam. (Menyelam) mendekati hampir 25 kilometer dari TKP (tempat kejadian perkara yang menjadi perkiraan jatuhnya pesawat). Fokus penyelaman di lokasi, jadi saya enggak sampai detail ke penyelam, nanti on seen yang mengomandoi,” ujar Direktur Kesiapsiagaan Basarnas Didi Hamzar di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat.
Didi mengatakan, penambahan personel SAR mengacu pada lamanya waktu pencarian. Sesuai prosedur Basarnas, pencarian korban memakan waktu selama satu hingga tujuh hari. "Kalau perlu ditambah, nanti ditambah tiga hari,” pungkasnya.
Sejumlah anggota Basarnas membawa puing-puing pecahan pesawat Lion Air JT-610 dan jenazah korban ke dalam kapal induk Basarnas di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Selasa (30/10). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah anggota Basarnas membawa puing-puing pecahan pesawat Lion Air JT-610 dan jenazah korban ke dalam kapal induk Basarnas di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Selasa (30/10). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Pesawat yang mengangkut 181 penumpang dan delapan awal pesawat itu jatuh di Ujung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10), sekitar pukul 06.33 WIB. Sesuai jadwal, pesawat itu tiba di Bandara Depati Amir Pangkal Pinang pada pukul 07.20 WIB.
Proses pencarian korban dan puing pesawat Lion Air JT-610 oleh Basarnas (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Proses pencarian korban dan puing pesawat Lion Air JT-610 oleh Basarnas (Foto: Reki Febrian/kumparan)
Padahal, pesawat berjenis Boeing 737 MAX 8 ini terbilang baru cukup baru, dan masih beroperasi sekitar 2 bulan. Pihak Basarnas mendeteksi badan pesawat berada di kedalaman 30-35 meter di bawah permukaan laut.
ADVERTISEMENT
Pengerahan alat scan sonar juga dilakukan untuk mencari black box. Sejauh ini, Basarnas telah menerima 26 kantung jenazah berisi puing pesawat dan potongan tubuh, lalu akan diidentifikasi dan dicocokkan dengan DNA keluarga korban.