Timang JK Cawapres Jokowi, PDIP Dinilai Cari Aman Hadapi Koalisi

4 Mei 2018 7:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi dan JK di Sidang Kabinet Paripurna (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan JK di Sidang Kabinet Paripurna (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
ADVERTISEMENT
PDI Perjuangan berharap Mahkamah Konstitusi mengabulkan uji materil soal syarat cawapres tidak harus dua kali berturut-turut. Hal itu terkesan PDIP masih berharap agar Jusuf Kalla kembali mendampingi Jokowi di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik UIN, Gun Gun Heryanto menilai dengan mendorong JK kembali menjadi cawapres Jokowi, PDIP tengah memainkan skema aman.
"Meskipun sebenernya saya tidak setuju JK maju lagi ya karena udah 2 periode, mau dibolak balik kayak apa tafsir hukumnya ya menurut saya sudah 2 periode, tapi sepertinya PDI Perjuangan itu sedang memainkan skema jalan aman menuju 2024," ucap Gun Gun saat dihubungi kumparan (kumparan.com) Kamis (3/5) malam.
PDIP kata Gun Gun, hal ini membuat PDIP ingin main aman pada Pilpres 2019, dan kecenderungannya di 2024 tidak akan menjadi kompetitor yang krusial.
"Kenapa disebut jalan aman karena yang diambil Jokowi dari satu partai yang menyongsongnya entah itu dari Golkar dari PPP dari PKB itu sama-sama buah simalakama. PDI Perjuangan 2024 kecendrungannya akan mendorong orang yang tidak krusial yang tidak menjadi kompetitor di 2024," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, lanjutnya, jika JK kembali menjadi cawapres Jokowi tentu chemistry antar keduanya sudah terjalin. Kemudian, kata Gun Gun, JK masih menjadi jangkar politik yang menentukan.
"Kemudian kelebihan yang ketiga, dia menurut saya masih dianggap juga punya semacam gerbong politik. Contoh yang paling kongkret Pilkada DKIlah jadi sehingga dalam tanda kutip tentu kelebihan itu tidak menjadi bumerang, selain tentu JK punya eletabilitas," ujarnya.
Ia juga mengatakan harus ada proses regenerasi kepemimpinan mengingat usia JK yang sudah terlampau senior dan juga JK sudah menjadi Wakil Presiden selama 2 periode.
"Nah kemudian kelemahannya dia, menurut saya sudah harusnya berganti peran untuk regenerasi kemimpinan artinya dari sudut usialah ya, itu menurut saya sudah terlalu senior kemudian yang kedua JK menurut saya sudah 2 periode," tutupnya.
ADVERTISEMENT