Timses: Jokowi Fokus Kembangkan Pariwisata di Periode Kedua

23 Oktober 2018 18:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arya Sinulingga (Jubir Jokowi-Ma'ruf). (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Arya Sinulingga (Jubir Jokowi-Ma'ruf). (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga, mengatakan dalam empat tahun terakhir, pemerintahan Jokowi juga fokus membangun sektor pariwisata untuk menopang perekonomian. Sementara di zaman Soeharto, Gus Dur, dan Megawati ekonomi Indonesia lebih banyak ditopang sektor minyak dan gas.
ADVERTISEMENT
Arya menilai, langkah Jokowi ini tepat. Sebab, saat banyak ahli ekonomi memprediksi ekonomi Indonesia akan ambruk karena komoditas alamnya sudah habis, Jokowi justru menemukan solusi di sektor pariwisata.
"Setelah itu, oil dan gas habis, komoditi habis. Harga turun lalu Indonesia bisa bikin apa?" kata Arya di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/10)
"Minyak menurun akhirnya impor, batu bara turun, otomatis CPO (Ceude Palm Oil/minyak sawit mentah) dan sebagainya menurun. Pak Jokowi menemukan satu sektor yang tidak disangka orang dan fokusnya ke sana. Apa itu? pariwisata," lanjut dia.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara. (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara. (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Tak berhenti di situ, Jokowi menggabungkan pembangunan sektor pariwisata dengan pembangunan infrastruktur. Sehingga saat ini, sektor pariwisata jadi devisa terbesar kedua setelah CPO di dalam APBN Indonesia.
ADVERTISEMENT
Fokus pengembangan pariwisata, kata dia, akan terus dilanjutkan jika Jokowi kembali terpilih di periode kedua nanti.
"Itu di-support infrastruktur yang dibangun Pak Jokowi. Munculnya 10 destinasi baru, 10 Bali baru itu adalah bagian dari proses itu. Sekarang pertumbuhan kita yang sangat hebat di Asia, nomor satu Vietnam nomor dua Indonesia. Kalau namanya Malaysia, Thailand, sudah kalah jauh," ucap Arya.
Arya mengungkapkan pendapatan negara dari pariwisata tahun ini targetnya mencapai 17 miliar dolar AS sementara target tahun depan 20 miliar dolar AS. Artinya, sambung Arya, 2019 pariwisata akan melebihi CPO.
"Pendapatan devisa terbesar Indonesia tahun 2019 ke depan nomor satu adalah pariwisata. Kalau tetap konsisten maka, bisa mencapai 40 miliar dollar dan tidak ada satu sektor apa pun yang berani sekencang melebihi target pariwisata," tuturnya.
ADVERTISEMENT