Timses Jokowi: Kami Diuntungkan dengan Debat Pilpres di Kampus

22 Oktober 2018 15:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Komisi II Fraksi PKB Lukman Edy. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Komisi II Fraksi PKB Lukman Edy. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Lukman Edy, menilai usulan debat capres-cawapres di kampus justru akan menguntungkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Sebab, menurut Lukman Edy, pihaknya menjadi leluasa untuk memberikan penjelasan pembangunan di era Jokowi dan proyeksi pembangunan di periode kedua.
ADVERTISEMENT
"Menguntungkan. Semakin dibuka peluang untuk kampanye di kampus, kita semakin bisa menjelaskan data konkret tentang progres pembangunan selama Pak Jokowi dan semakin bisa kita menjelaskan target Pak Jokowi 5 tahun ke depan," kata Lukman kepada kumparan, saat dihubungi, Senin (22/10)
Lukman melanjutkan, pihaknya justru senang jika capres-cawapres berdebat di kampus. Selain memberikan data seobjektif mungkin, Lukman menilai kampus perlu diberi penjelasan soal data di lapangan. Sebab, kampus saat ini terpapar dengan hoaks yang dibangun Prabowo-Sandi.
"Karena kami menilai kalangan kampus sekarang kalangan yang paling terpapar dengan hoaks-nya tim Prabowo-Sandi," ungkapnya.
Lukman menduga usulan yang dilontarkan tim Prabowo-Sandi akibat tidak mengakarnya basis Prabowo-Sandi di desa, namun lebh terpapar di kalangan perguruan tinggi.
ADVERTISEMENT
"Kalau di desa kehilangan momentum mereka, maka mendorong kampus. Menurut saya, itu justru didorong oleh kami timnya Pak Jokowi," pungkasnya.
Sebelumnya, usulan tersebut disampaikan Koordinator Jubir Tim Kampanye Nasional Prabowo-Sandi, Danhil Anzar Simanjuntak. Dahnil juga meminta dalam debat tak perlu menghadirkan pendukung.
Jokowi-Ma'ruf Amin (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi-Ma'ruf Amin (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
“Mas Arief (Ketua KPU), kami punya usulan di tim sudah kami bahas secara intens bagaimana kalau kemudian nanti yang dinamakan debat kandidat itu tidak lagi digelar di hotel tapi gelar di kampus saja mas,” ujar Danhil saat mengisi Talkshow Interaktif Pemilu di Era Teknologi Digital: Peluang dan Tantangannya di Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (20/10).
“Yang hadir itu akademisi-akademisi dan mahasiswa yang terpilh yang mereka bukan partisan. Mereka memiliki (kemampuan) timbang capek-capek milih panelis dan sebagainya. Jadi mereka ini jadi satu forum bisa saling berbantahan dengan kandidat,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT