Timses Jokowi-Ma'ruf Optimistis Menang di Garut dan Sukabumi

20 Januari 2019 14:20 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin bersiap mengikuti Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin bersiap mengikuti Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
ADVERTISEMENT
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf mengklaim ada peningkatan suara di daerah Jawa Barat. Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto menyebut, tren dukungan tersebut naik lantaran ada tokoh-tokoh yang mulai memberikan dukungan pada Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Jabar menunjukkan tren menaik karena tokoh-tokoh di Jabar memberikan dukungan kepada Pak Jokowi. Terakhir, Bupati Cirebon memberikan dukungan kepada kami," kata Hasto di Jakarta Timur, Minggu (20/1).
Selain itu, menurut Hasto, hasil kerja Jokowi yang mulai dirasakan di berbagai daerah juga mempengaruhi kenaikan suara tersebut. Misalnya, di daerah Sukabumi yang awalnya merupakan lumbung suara Prabowo-Sandi.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di rumah Situbondo. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di rumah Situbondo. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
"Karya nyata Pak Jokowi di Sukabumi yang sebelumnya merupakan kekuatan pihak sana, karena Pak Jokowi membangun infrastruktur yang baik, KIS, KIP diterima dengan baik, maka di Sukabumi pun kami trennya mengalami kenaikan," ucap Hasto.
Selain itu, wilayah Garut juga diklaim menunjukkan kenaikan suara yang cukup baik bagi Jokowi-Ma'ruf. Hasto memprediksi, kenaikan suara di Garut tersebut dipengaruhi oleh dukungan NU dan MUI kepada Jokowi-Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
"Demikian pula di Garut yang relatif sulit diterobos. Dengan bekerjasama dengan NU dan MUI, maka di Garut ada tren positif dengan Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin," imbuhnya.
Pada Pilpres 2014 lalu, Jokowi yang saat itu berpasangan dengan Jusuf Kalla, kalah telak di Provinsi Jawa Barat. Paslon ini hanya memperoleh 9.530.315 suara (40,22 persen) sedangkan lawannya saat itu, Prabowo-Hatta Rajasa, mendapatkan 14.167.381 suara (59,78 persen).