Timses Jokowi Minta Dubes Saudi Tak Campuri Urusan Dalam Negeri RI
ADVERTISEMENT
Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga, angkat bicara terkait kicauan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Muhammad Al-Suaibi yang menyebut organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama, GP Ansor, sebagai organisasi sesat .
ADVERTISEMENT
Arya menilai sikap Dubes Saudi tersebut terlalu jauh masuk ke urusan dalam negeri Indonesia. Padahal, Indonesia tak pernah mencampuri urusan dalam negeri Saudi.
"Tolong pemerintah Saudi itu jangan mencampuri urusan dalam negeri Indonesia," kata Arya di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/12)
"Dia (Dubes Saudi) harus tahu batas-batas yang namanya hubungan antar dua negara. Kita saja menghargai apa yang terjadi di Arab Saudi dan sering terjadi," tambah Arya.
Arya menyesalkan pernyataan Dubes Saudi tersebut. Padahal, Nahdlatul Ulama memiliki sejarah panjang bagi Indonesia. Arya meminta Saudi menahan diri berkomentar urusan dalam negeri Indonesia.
"Saya bilang dia terlalu mencampuri urusan dalam negeri kita. Jadi, itu banyak protes keras terhadap mereka. Bahwa itu kita harapkan mereka menahan diri," ucapnya.
Arya berharap pemerintah Indonesia segera melakukan langkah-langkah diplomatis terhadap Saudi Arabia agar Saudi bisa lebih menghargai urusan internal Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kita harap pemerintah tetap menghormati semua, Arab Saudi juga. Kita harapkan ada langkah-langkah diplomatis terhadap teman-teman dari Kedubes Arab Saudi. Supaya mereka juga menghargai kita," pungkasnya.
Sebelumnya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sudah melayangkan protes keras terhadap kicauan Dubes Saudi itu di akun twitternya. Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengaku terhina dan keberatan atas pernyataan Dubes Arab Saudi tersebut.
“Osama menyebut Reuni 212 itu demi persatuan umat Islam (atas) reaksi terhadap pembakaran bendera tauhid yang dilakukan oleh organisasi sesat, maksudnya (GP) Ansor kan. PBNU merasa dihina dengan pernyataan ini, karena ini jelas-jelas kesalahan atau tidak mengerti etika diplomasi,” ujar Said Aqil di Kantor PBNU, Senen, Jakarta Pusat, Senin (3/12).
ADVERTISEMENT
Dubes Saudi saat ini dilaporkan tengah berada di negaranya. Kicauannya juga telah dihapus.
Hingga sekarang, belum ada keterangan dari Kedubes Saudi terkait tweet tersebut. Kemlu RI sebelumnya telah memanggil perwakilan Kedubes Saudi untuk memberi penjelasan.